Kamis, 30 Desember 2010

Ternyata Permainan Bola Bisa Beri Semangat dan Kesehatan Anak

Sepak bola meningkatkan kesehatan jantung di masa kanak-kanak dan memacu motivasi positif anak
 
 
Hidayatullah.com—Jika ditanyakan pada semua orang apa olah raga paling populer di dunia? Jawabnya tentusaja sepak bola. Sebuah penelitian terbaru menunjukkan, tak sepatutnya orangtua melarang anak-anak mereka bermain olah raga yang tak mengenal batas-batas agama dan ras ini.
 
Sebab menurut peneliti,  bermain bola punya dampak positif untuk pertumbuhan mereka.
 

Rabu, 29 Desember 2010

Bagaimana Mengasuh Anak Secara Positif

Sungguh menakjubkan bagaimana orangtua yang bahagia dan positif akan menghasilkan anak yang tumbuh menjadi pribadi yang mempesona.
Berikut ini adalah rahasia pengasuhan anak secara positif:
1.               Untuk membesarkan anak yang sehat dan bahagia, ajarilah anak untuk mencintai dan menyayangi dirinya sendiri. Caranya: Perhatikan diri Anda sendiri terlebih dahulu. Selalu sediakan waktu bagi diri Anda pribadi di tengah kesibukan harian Anda. Sediakan waktu bagi Anda untuk berolahraga, merawat diri, dan meluangkan waktu bagi pengembangan pribadi Anda. Sadarkah Anda bahwa orangtua yang tidak menghargai dirinya sendiri akan membesarkan anak dengan sifat serupa!
2.               Luangkan waktu yang berkualitas setiap hari. Talmud berkata "Setiap helai rumput punya malaikat yang membungkuk di atasnya dan berbisik,”Tumbuh, tumbuh!" Pemberian terindah dari orang dewasa adalah menjadi malaikat itu bagi seorang anak yang istimewa. Tunjukkan betapa Anda sungguh bergembira atas kehadirannya. Jadilah 'Ahli gembira' bagi putra-putri Anda. Ubahlah waktu mengerjakan tugas harian menjadi momen yang berharga dan istimewa. Bernyanyi, memeluk, berbagi tawa dan cerita dapat membuat saat-saat biasa menjadi tak terlupakan.
3.               Jadilah pendengar yang baik. Hal ini bukanlah hal yang mudah bagi orangtua. Betapa sering orangtua menyela dan sibuk dengan nasehat-nasehat bahkan pada saat anak belum selesai berbicara? Simpanlah kekuatiran-kekuatiran Anda pada saat mendengarkan. Cobalah untuk mendengarkan anak Anda sepenuhnya tanpa menghakimi. Anda perlu menahan diri untuk tidak memikirkan atau memberikan pendapat Anda sendiri. Dengarkan mereka dengan hati yang terbuka dan penyayang. Lupakanlah diri Anda dan tempatkanlah diri Anda pada sudut pandang anak Anda. Ajukan pertanyaan-pertanyaan sebagai ganti dari memberikan pendapat. Cara orangtua mendengarkan tanpa menghakimi akan membuat anak merasa diterima dan dimengerti.

Selasa, 28 Desember 2010

Bagaimana Mengembangkan Kecerdasan Berbahasa Anak

KOMPAS.com - Bahasa adalah alat komunikasi manusia di muka bumi ini. Jadi, betapa penting kemampuan bahasa ini, tak terkecuali bagi anak. Itulah mengapa, kemampuan bahasa harus sudah diajarkan padanya sejak dini, khususnya bahasa ibu.
Menurut Edward Andriyanto Soetardhio, M.Psi., dari Fakultas Psikologi UI,  perkembangan bahasa setiap anak intinya sama—bahkan pada anak dengan bisu dan tuli—hingga tahap cooing. Jangan salah, anak bisu tuli pun akan mengalami tahap babbling, hanya saja lebih terlambat daripada anak normal. Masuk tahap selanjutnya, anak bisu tuli tidak bisa mengikuti, yaitu berceloteh hingga mampu mengucapkan suku kata yang menggunakan konsonan dengan kombinasi vokal.
Walau tahap alamiah bahasa akan dilalui anak normal, namun—sekali lagi—kita tetap mesti memberikan stimulasi agar anak bisa menapaki jenjang perkembangan bahasanya dengan benar dan sesuai dengan tahapannya. Nah, berikut ini tip-tip mengembangkan kemampuan/kecerdasan bahasa anak berdasarkan tahapan usianya.
Usia bayi
1. Ajak bayi untuk banyak berbicara. Aturlah nada bicara Anda supaya rendah dan lembut, sehingga tidak mengagetkan si kecil. Tatap wajah si bayi, dan ucapkan kata-kata dengan jelas alias tidak bergumam.

Bagaimana Berkomunikasi Sesuai Bahasa Cinta Anak

KOMPAS.com - Komunikasi memang penting, tetapi jika cara penyampaian dan feedback yang diharapkan tidak sesuai, apakah isi pesannya bisa tersampaikan? Komunikasi akan lebih bermanfaat dan optimal jika bahasa dan cara penyampaiannya tepat guna kepada si lawan bicara. Selain bahasa lisan dan tulisan, ada satu lagi bahasa yang tak diajarkan di sekolah, tetapi tanpa sadar juga penting dalam kehidupan kita sehari-hari, yakni bahasa cinta.

Menurut Gary Champan & Ross Campbell, MD, dalam buku mereka yang bertajuk The Five Love Languages of Children, terdapat 5 cara anak dan manusia memahami dan mengekspresikan cinta, yakni; 1. Sentuhan Fisik, 2. Kata-kata Mendukung, 3. Waktu Bersama, 4. Pemberian Hadiah, dan 5. Pelayanan. Umumnya setiap anak bisa menerima cinta melalui 5 bahasa di atas, namun ada satu bahasa yang paling dominan pada masing-masing anak. Berikut adalah tips dalam berkomunikasi dengan si kecil sesuai bahasa cintanya, seperti yang dituturkan oleh Maura X. Tupamahu, S.Psi, M.Psi, psikolog I Like Gym, pada saat acara temu ibu Sharing Mooment Komunitas Mamamoo Temanmoo yang diselenggarakan es krim Wall's Moo, beberapa waktu lalu.

1. Sentuhan Fisik
* Saat bertemu dan berpisah dengan si kecil, berilah pelukan.
* Saat si kecil stres, beri belaian untuk menenangkannya.
* Peluk dan cium si kecil saat ia tidur malam dan bangun pagi.
* Setelah mengajar disiplin pada si kecil, beri pelukan sejenak dan jelaskan bahwa pengajaran yang

Mengapa Harus Berbohong, Anakku?

“Ini blackberry siapa..?” ibu bertanya kepada Lina yang hanya diam termangu, dan dengan wajah pucat Lina menjawab tergagap, ”hmm... ini punya kawanku, aku dititipkan olehnya, dan aku.. lupa mengembalikannya..” Dengan tangan gemetaran Lina mencoba mengambil kembali blackberry berwarna putih yang harganya cukup mahal untuk anak seusia Lina yang baru duduk di bangku kelas 6 SD.
Sebagai seorang ibu, nalurinya telah melihat bawhwa ada tanda-tanda kebingungan dan kegelisahan pada anaknya ketika ditanya, dan dibalik kegelisahan anaknya itu, ibu bisa mengerti bahwa anaknya telah berdusta dan menyembunyikan sesuatu yang tidak ingin diketahui oleh ibunya.
Namun sebagai ibu, ibu Iin sangat bijaksana. Dia tidak memaksa anaknya untuk mengakuinya, dia diam saja dan perlahan menyerahkan pada anaknya blackberry yang masih nampak baru dan lucu, karena dilapisi chasing atau penutup blackberry berwarna pink yang sangat imut dan cantik.
Dengan lembut ibu memberikan kembali blackberry tersebut pada Lina. Lina pun menerima dengan senang hati. Namun Lina nampak merasa bersalah yang sangat karena sudah membohongi ibunya yang sangat pengertian dan baik hati. Walaupun ibu diam saja, namun Lina tahu bahwa ibu tahu dan mengerti sesuatu, namun ibu tidak marah, malah Lina yang merasa tidak enak.
Lina pun menyimpan blackberrynya dengan baik di dalam laci lemari, kemudian setelah menenangkan dirinya, Lina perlahan keluar dan berdoa semoga ayah tidak tahu dan tidak marah-marah yang akan membuat perasaannya semakin merasa tidak enak. Diam-diam Lina berencana akan mengakui perbuatannya dan mengatakan pada ibu bahwa dia ingin sekali memiliki blackberry, namun karena khawatir ibu tidak kasih, selain harganya yang sangat mahal, juga karena Lina yang sekarang sudah berusia kelas 6, akan mengikuti ujian akhir nasional dan UAS yang akan diadakan 4 bulan lagi. Ayah dan ibu Lina sudah pasti tidak akan mau membelikan blackberry karena khawatir Lina akan bermain terus dengan blackberrynya.

Senin, 27 Desember 2010

Main Bola Bikin Anak Lebih Peka

KOMPAS.com - Permainan dan bermain bersama menjadi senjata ampuh bagi orangtua untuk mengajarkan keberagaman dan melatih kepekaan. Melibatkan anak dalam kegiatan bermain bersama besar pengaruhnya bagi anak. Pilih saja alat permainannya. Bisa berupa bola, gelembung sabun, atau permainan karet. Alat sederhana yang bisa didapatkan dengan mudah, dimainkan di mana saja, dan menyatukan anak-anak.

Menurut pakar pendidikan Henny Supolo Sitepu, anak bisa belajar menghargai keberagaman dengan diberikan kesempatan bermain bersama. Anak perlu diberikan kesempatan untuk bermain bersama anak lain dari berbagai latar belakang. Di sinilah anak belajar mengenal perbedaan kebiasaan, budaya, dan adat istiadat dari teman sebayanya. Henny melanjutkan, orangtua perlu memahami pentingnya bermain bersama bagi anak-anak. Pasalnya, sebagian kepekaan anak mulai terlatih saat mereka bermain bersama teman sebayanya.

"Anak-anak akan berkumpul saat bola dilemparkan. Bola adalah salah satu alat yang efektif sebagai penyatu anak dalam kegiatan bermain. Permainan seperti ini bisa dilakukan pada tempat umum dengan pengawasan orang dewasa. Sehingga anak bisa bermain dengan siapa saja, bahkan dengan anak lain yang baru dikenalnya. Memasukkan anak dalam kegiatan bersama dengan anak lain dari berbagai latar belakang penting sekali untuk melatih anak menerima keberagaman," papar Ketua Dewan Pengurus Yayasan Cahaya Guru ini kepada Kompas Female beberapa waktu lalu.

Bahaya Yang Tersembunyi dari Mainan Anak

Kompas.com - Mainan dan permainan sangat diperlukan untuk meningkatkan perkembangan motorik dan kecerdasan anak. Mainan anak pun kini tampil lebih menarik dengan berbagai fitur-fiturnya. Namun, orangtua juga perlu mewaspadai bahaya yang tersembunyi dari mainan.
Magnet kecil, bateri yang kuat atau sinar laser merupakan sebagian dari fitur-fitur mainan modern yang bisa berbahaya bagi anak selain juga bagian kecil yang mudah terlepas.

"Fungsi utama mainan adalah untuk bermain dan belajar karena itu seharusnya mainan tidak membahayakan bayi. Orangtua sebaiknya lebih berhati-hati dalam memilih mainan untuk anaknya," kata Rachel Weintraub, direktur keamanan produk dari Consumer Federation of America.
Di Amerika sendiri selama tahun 2008 terjadi penarikan 235.000 mainan anak yang dianggap membahayakan. Selain itu 19 anak dilaporkan meninggal akibat kecelakaan yang melibatkan mainan.
Bagian kecil yang tertelan sejak dulu menjadi penyebab utama kejadian meninggal pada anak sehingga kini para produsen diwajibkan mencantumkan peringatan jika ada bagian yang mudah copot dari produknya.

Rabu, 22 Desember 2010

Memanjakan Sama Dengan Menjerumuskan Anak

Orangtua harus "tega" dalam membina perkembangan anak

Hidayatullah.com -- Orangtua tidak boleh mengekang perkembangan anak, atau memanjakannya, karena bisa menjerumuskan anak, kata Psikolog Rumah Sakit Umum Daerah, Dr Sutomo, Surabaya, Joko, SPsi.

"Orangtua harus tega dalam membina perkembangan anak, biarkan mereka tumbuh sendiri sesuai dengan jiwa dan umurnya," kata Joko, SPsi, dalam seminar sehari tentang sosialisasi Forum Komunikasi Keluarga Dengan Anak Cacat (FKKDAC) Gresik, di Putri Mijil, Selasa (22/12).

Ia menjelaskan, kesalahan orang tua terbesar dalam membimbing anak adalah terlalu banyak berharap dari anak sehingga perkembangan anak berkurang.

"Orangtua juga perlu mewaspadai IQ anak, bila 50-60 termasuk tuna graita ringan, IQ 30-49 tuna graita sedang, untuk tuna graita berat IQnya di bawah 29," ujar Joko di hadapan 100 anak cacat dari 7 SLB se-Gresik.

Sementara Staf ahli Bupati Gresik, Khusaini Mustas, yang membuka seminar berharap lembaga ini mampu menjadi wadah orang tua yang anaknya penyandang cacat sebab di Gresik belum ada panti untuk anak cacat.

Selasa, 21 Desember 2010

Bagaimana Bicara untuk Bisa Dimengerti si Kecil

PEMAHAMAN yang kurang baik bisa merusak emosional dan psikologis orangtua ketika berkomunikasi dengan anak-anak mereka. Tidak peduli seberapa baik kata-kata dan frasa yang dimaksudkan, nyatanya maksud tersebut bukan seperti apa yang didengar anak-anak.

Menurut sebuah artikel Reader's Digest Afrika Selatan, orangtua perlu mengganti kata-kata “merusak” dalam kosa kata mereka dengan alternatif yang lebih membangun karakter anak.

Berikut, beberapa hal yang orangtua harus dan tidak seharusnya dikatakan kepada anak-anak mereka, seperti dilansir dari Witness.

1. Saat Anda mengatakan, "Kamu yang terbaik!", si kecil mengartikannya, "Tugasku adalah membuat orangtua bahagia." Jadi, sebaiknya Anda mengatakan, "Kamu harus bangga dengan jerih payahmu."

Para pakar berpendapat, memuji terlalu banyak bisa menjadi bumerang. Efeknya, anak-anak mengerti bahwa orangtua hanya mencintai mereka ketika bisa mencapai sebuah prestasi.

2. Saat Anda mengatakan, "Perhatikan kata-katamu!", si kecil mengartikannya, “Aku hanya boleh bicara dengan cara dan kata-kata yang disukai orangtuaku.” Jadi, sebaiknya Anda mengatakan, "Ibu sangat senang kamu mau terbuka, tapi ibu punya satu permintaan. Ibu mendengar kata-kata ofensif dari kamu. Jangan dipakai lagi!.“

Anak-anak kerap menggunakan kata-kata slengean untuk mengembangkan identitas mereka dengan dunia orang dewasa. Untuk itu, orangtua perlu membicarakan dengan anak mengapa kata-kata tersebut tidak pantas diucapkan. Orangtua juga harus siap mendengarkan perspektif anak soal satu ini.

3. Saat Anda mengatakan, "Ibu dan ayah tidak mampu membeli itu”, si kecil mengartikannya, " adalah Uang jawaban segalanya." Jadi, sebaiknya Anda mengatakan, "Mal ini penuh barang-barang bagus, tapi kita sudah memilikinya di rumah. Jadi, ibu rasa kita tak perlu membelinya lagi.”

Mendidik Anak Ternyata Dimulai Sejak Dalam Kandungan

REPUBLIKA.CO.ID,BOGOR--Dosen Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor (IPB), DR IR Dwi Hastuti, M. Sc mengatakan pembentukan karakter anak dimulai sejak dalam kandungan. "Memiliki anak yang berprestasi membanggakan adalah harapan setiap orang tua, namun untuk menghasilkan generasi muda berkualitas tergangung dari peran orang tua masing-masing," katanya, di Bogor, Senin.

Ia menjelaskan, ada tiga kunci yang harus diterapkan dalam membentuk karakter anak yakni perhatian, pendekatan dan komunikasi. "Tiga point ini yang harus dikuasai para orang tua khususnya ibu," kata Dwi.

Dwi mengatakan, banyak hal yang mempengaruhi tumbuh kembang anak dalam pertumbuhan hidupnya.
Selain harus memperhatikan tiga kunci tadi, orang tua juga harus menguasai kepribadian anak.
"Orang tua adalah panutan bagi anak, kalau berjalan memimpin di depan jadilah teladan," katanya.

Ia memaparkan, orang tua dan keluarga berperan dalam pembentukan kualitas anak, namun yang paling dominan adalah peran ibu. "Perlu dilakukan revitalisasi peran ibu," katanya.

Senin, 20 Desember 2010

ASI Ekslusif 6 Bulan

Sahabat muslimah saya tulis kembali berdasarkan keprihatinan saya kepada beberapa ibu dann suami tentunya tentang kurangnya pemahaman dan keyakinan tentang pemberian ASI terutama ASI eksklusif 6 bulan.
Dan yang paling penting dari ASI eksklusif ini sebenarnya adalah support para suami dimana dialah orang terdekat dari ibu bayi yang dapat memberikan dukungan psikologis maupun materi kepada ibu menyusui agar lebih percaya diri untuk memberikan ASI saja pada bayi 0-6 bulan. Sehingga sekarang kita kenal dengan istilah "Breastfeeding Father".

Dalam Al Qur an pun telah menyebutkan masalah menyusui seperti dalam surat Al Baqarah 233 : "Hendaklah para ibumenyusui anak2nya selama 2 tahun penuh yaitu bagi ingin menyempurnakan penyusuan". Seorang ibu berkewajiban untuk menyusui anak-anaknya melalui payudara.
Dan yang termasuk kewajiban seorang ibu adalah tidak mengingkari pentingnya hak anak untuk menikmati air susu dari payudara ibunya, bila mampu dan tidak menolak memberikannya selama masa menyusui, bagi siapa saja yang ingin menyempurnakan penyusuan, yakni 2 tahun penuh sebelum disapih. Sementara sang ayah juga berkewajiban untuk membantu istri yang sedang menyusui, serta memenuhi segala hal yang dibutuhkan selama menyusui anaknya.
ASI Ekslusif

Kamis, 16 Desember 2010

Ternyata Pendidikan Dini Berdampak Positif bagi Kemampuan Bahasa Anak-Anak

Hasilnya, anak yang dididik baik sebelum bersekolah, setelah besar punya kemampuan bahasa yang lebih baik

Hidayatullah.com--Sebuah riset jangka panjang di AS yang melibatkan 1.300 anak lebih, meneliti pengaruh pendidikan dini terhadap perkembangan kemampuan belajar

Riset  melibatkan lebih dari 1.300 anak meneliti pengaruh pendidikan dini terhadap perkembangan kemampuan belajar. Penelitian itu dilakukan dengan mengikuti perkembangan anak-anak itu sejak lahir sampai berusia 10 atau 11 tahun.

Ternyata Anak-Anak Ikut Klub Olahraga Belum Tentu Cukup Bergerak Lho!

REPUBLIKA.CO.ID, Ketika anda mengirim anak-anak ke korang tua mengirimkan anak-anak mereka untuk mengikuti kegiatan olahraga di luar sekolah, seperti klub sepak bola dengan pemikiran mereka akan lebih aktif bergerak. Namun, tidak sepenuhnya asumsi itu terbukti.

Hanya 25 persen anak-anak yang mengikuti klub terorganisir benar-benar melakukan yang direkomendasikan para pakar kesehatan, yakni 60 menit beraktivitas setiap hari, demikian riset terbaru yang dipublikasikan di Archives of Pediatrics & Adolescent Medicine.

Anak-anak yang dilibatkan dalam penelitian rata-rata hanya aktif selama 45 menit--angka yang tak terlalu buruk. Namun olahragawan muda itu hanya menghabiskan 30 menit berdiri atau bahkan duduk saat praktek olahraga berlangsung.

Senin, 13 Desember 2010

Kurikulum Overload Langgar Hak Anak

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Seto Mulyadi menegaskan kurikulum yang "overload" sehingga membuat anak tertekan merupakan pelanggaran terhadap hak anak. "Terlalu banyak pekerjaan rumah, aturan yang ketat, cara mengajar yang monoton, membuat anak frustasi, itu melanggar hak anak," kata Seto Mulyadi atau yang akrab dipanggil Kak Seto saat berorasi di "Kampanye Hak Asasi Manusia (HAM) 2010 bagi Pelajar SMA se-DKI Jakarta" di Jakarta.

Banyaknya perilaku menyimpang yang terjadi pada pelajar, merokok, tawuran, hingga bunuh diri yang dilakukan anak akhir-akhir ini sedikit banyak karena tekanan yang ada di sekitarnya.
"Setiap hari anak harus berangkat pagi-pagi, bawa tas penuh buku yang berat, semua serba tegang. Padahal mereka butuh suasana menyenangkan, penuh dengan senyuman, pelukan, belaian," lanjut Seto.

Mengapakah Aku Disuruh Terus?

   “Tolong ya kak, ambil minum buat ayah, jangan yang terlalu dingin,” demikian ibu memerintahkan kakak yang sedang duduk menonton televisi di sore hari ketika ayah baru pulang kerja. “Ya bu..” dengan sigap Kak Rina, anak ke-3 dari 5 bersaudara anak Bu Priyo mengambilkan minuman yang dicampurkan dari dispenser dingin dan panas sedikit, Rina ingat yang disukai ayah adalah tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin. “Rin, sekalian sayang, kue-kue diatas kulkas ditutup tudung kecil lalu pindahkan ke dalam piring coklat, dan letakkan tissue diatasnya, jangan lupa garpu kecilnya,” ibu memberikan instruksi lagi dan Rina dengan lincah mengerjakan semua instruksi ibu dengan sabar.
            Sementara di ruang keluarga, anak bu Priyo yang lain sedang mengerjakan pekerjaannya masing-masing. Kak Andi, anak pertama sibuk dengan laptopnya, kak Sari anak yang kedua asyik dengan blackberrynya, dan Aisyah, anak yang ke empat sedang sibuk main congklak sendiri, sementara Anto, si bungsu sedang menggambar dengan tenangnya.
“Rin, setelah ini kamu ke rumah bu Jono, tolong kamu kasih amplop ini kepada beliau, bilang ini sisa uang arisan bulan lalu, dan minta tanda terima ya,” demikian bu Priyo memberikan perintah lagi kepada Rina. Dengan diam Rina mengambil sepedanya dan bergegas keluar rumah melakukan apa yang diperintahkan ibunya.
           

Minggu, 12 Desember 2010

Bagaimana Menamai Sang Bayi

Nama seorang anak terhadap keluarganya kadang mirip seperti plang nama pada sebuah toko. Di situlah citra bisa ternilai. Mulai dari pemilihan nama, gaya tulisan, warna dan jenis plang, serta penempatannya. Jangan berharap konsumen akan tertarik masuk ke toko jika tulisan plangnya asal-asalan.
Jangan anggap remeh arti sebuah nama. Terlebih jika nama itu diperuntukkan buat sang buah hati. Karena dari nama anaklah, citra sebuah keluarga bisa ternilai.

Sayangnya, tidak semua orang tua paham itu. Jadilah bayi-bayi yang punya asal nama. Tanpa arti, tanpa hikmah. Hal itulah yang kini kerap dipikirkan Pak Yogi.

Jumat, 10 Desember 2010

Mengelola Anak

Membentuk anak memang mirip membuat adonan kue. Bentukan bukan sekadar apik dan rapi, tapi juga memenuhi takaran komposisi: terigu, mentega, gula, dan telur. Kebanyakan mentega, kue bisa gampang lebur. Begitu pun jika kelebihan terigu. Kue menjadi sangat keras.
Anak buat keluarga memang harta yang paling mahal. Nyaris tak satu pun aset keluarga yang bisa menyamai nilai seorang anak. Ia bukan sekadar penghibur dan penyejuk hati. Tapi juga penerus generasi.
Tidak heran jika banyak orang tua yang begitu hati-hati dengan tumbuh kembang anak. Mulai dari soal gizi, hingga masalah isi: baik hati maupun perkembangan nalar. Karena itu, tidak sedikit orang tua yang mulai mentarbiyah anaknya sejak dini. Keinginan itulah yang kini diperjuangkan Bu Dini.
Ibu yang baru dua setengah tahun punya anak ini begitu bahagia bisa menyalurkan bakatnya dalam soal mendidik. Bahkan, saat si bayi belum lahir. Saat itu, ia sudah melatih jabang bayinya mendengar tilawah Alquran. Sambil masak, nyetrika, tiduran santai, Bu Dini kerap menyimak tilawah lewat radio kaset. Bukan cuma buat dirinya, tapi juga si jabang bayi.
Sejak bayinya lahir, Bu Dini mengharamkan televisi di rumah. Ia tidak ingin ada suara, tingkah, dan nyanyian jahiliyah masuk ke rumahnya. Sepi, memang. Tapi, ia bisa lebih khusyuk membina buah hatinya.
Pendidikan lebih intensif lagi ketika sulungnya mulai bisa bicara. Pelajaran bukan sekadar bisa baca tulis, tapi juga sudah masuk urusan akidah. "Akidah?" tanya suami Bu Dini agak heran. Ia sepertinya ragu. Apa mungkin bocah tiga puluh bulan bisa diberikan pemahaman. Akidah lagi!
"Kenapa tidak?" ucap Bu Dini balik tanya. "Pokoknya, Mas harus dukung saya. Itu aja!" ucap Bu Dini menjawab keraguan suaminya.
Dari sekian pelajaran akidah yang diberikan, ada satu yang menarik. Bu Dini mengajarkan anaknya tentang thaghut. Atau sesembahan selain Allah. "Syifa tau kan togut? Apa...? To...gut...!" jelas Bu Dini penuh ekspresi. Seratus persen perhatiannya tertuju ke arah puterinya.

Kamis, 09 Desember 2010

Wahai Orang Tua, Ayo Kembali ke Rumah

Revolusi teknologi dan revolusi seksual saat ini harus diimbangi dengan revolusi kepengasuhan

Hidayatullah.com--Anak yang punya konsep diri yang baik relatif akan lebih mampu melawan pengaruh negatif pornografi dan sikap asusila lainnya. Untuk menanamkan konsep diri harus berangkat dari peran serta orang tua di rumah.

Hal itu disampaikan pendiri Rumah Parenting Yayasan Kita dan Buat Hati dr. Ika Dalimoenthe, M.Si, menanggapi maraknya kasus pelecehan dan korban seksualitas akhir akhir ini.

Rabu, 08 Desember 2010

Boneka Barbie Dapat Digunakan Alat Pornografi Anak

REPUBLIKA.CO.ID,LOS ANGELES--FBI telah mengeluarkan "peringatan kejahatan cyber" untuk sebuah boneka Barbie baru yang dilengkapi dengan kamera video kecil tersembunyi di dadanya, yang menganggap mainan itu bisa disalahgunakan untuk membuat pornografi anak.

Laporan yang dikeluarkan oleh kantor lapangan FBI Sacramento 30 November dan berjudul "'Video Girl' Barbie, sebuah Kemungkinan Metode Produksi Pornografi Anak," memperingatkan bahwa kamera mampu merekam sampai 30 menit yang dapat tersambung ke komputer.

Ternyata Ponsel Buruk bagi Janin?

REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES--Ibu hamil, hindarilah radiasi telepon selular (ponsel) sesering mungkin. Para peneliti yang mempelajari dampak kesehatan ponsel mengatakan mereka menemukan bukti bahwa ketika perempuan hamil yang menggunakan piranti ini secara rutin, maka bereka berhadapan dengan risiko perilaku buruk bayinya di kemudian hari.

Tapi para peneliti itu mengatakan temuan mereka layak diperhatikan. "Sulit untuk memahami bagaimana piranti sekecil  itu dapat memiliki pengaruh," kata Dr Leeka Kheifets, ahli epidemiologi di University of California Los Angeles yang memimpin studi tersebut. "Tapi ini memang sesuatu yang harus ditindaklanjuti."

Kheifets dan timnya meneliti data dari 28 ribu anak yang berusia 7 tahun dan ibu mereka yang ikut dalam studi ini. Di Denmark, mereka juga mengikuti perkembangan 100 ribu perempuan yang hamil antara 1996 dan 2002.

Ibu dari sebanyak 3 persen anak mengatakan anak mereka memiliki masalah perilaku pemberang, dan 3 persen memperlihatkan perilaku tidak normal, seperti masalah kepatuhan atau emosi.

Jumat, 03 Desember 2010

Anak Yang Gemuk Beresiko Tinggi Sakit Jantung

Faktor resiko penyakit jantung anak gemuk sangat signifikan, dibanding anak yang lebih kurus
Hidayatullah.com--Anak-anak yang kelebihan berat badan hingga mencapai usia 9 tahun, beresiko lebih tinggi terkena penyakit jantung.

Saat mencapai usia 15 tahun, tingkat tekanan darah, kolesterol, dan insulin dalam darah mereka akan lebih tinggi dibanding anak-anak yang normal. Sehingga peluang mengalami kematian dini akibat sakit jantung juga semakin besar.

Tam Fry dari National Obesity Forum mengatakan, hasil studi menunjukkan semakin banyak bukti bahwa kegemukan harus diatangani sejak dini. Demikian sebuah laporan di British Medical Journal menyebutkan.

Kegemukan harus segera ditangani sebelum terlambat. "Kita harus memperhatikan anak-anak secara rutin," kata Fry sebagaimana dikutip Telegraph.

Rabu, 01 Desember 2010

Bagaimana Berprasangka Baik Pada Anak

Semua anak memiliki potensi kebaikan, yang baru bisa berkembang jika memperoleh kepercayaan. Sebagai epilog simaklah kisah ini.
         Haris berlari-lari mengitari ruangan, dari sudut ke sudut, sambil sesekali meraih dan mempermainkan benda-benda yang menarik baginya. Kali ini giliran sebuah kursi mungil warna merah yang semula tersembunyi di balik almari, menjadi sasaran permainannya. Bocah gemuk berusia 6 tahun itu pun segera mendorong kursi tersebut kesana-kemari. sambil menirukan derum mobil. Tentu saja ulahnya itu membuat malu dan jengkel ibunya, yang sedang bertamu ke rumah tetangganya.
Mulanya sang ibu membiarkan Haris bebas bertingkah, tetapi sekarang tidak. Suaranya sudah cukup mengganggu, dan si pemilik rumah pun nampak mulai terganggu dengan tingkah si anak aktif ini. Ibu pun mengancam dengan suara tinggi, "Haris. kembalikan kursinya!" sambil matanya tajam menatap anak semata wayangnya itu. Yang ditegur hanya menoleh sebentar, dan tanpa peduli segera meneruskan aktifitasnya, berimajinasi sedang mengendarai mobil.
         “Haris, suaranya ribut sekali. Rusak nanti kursinya. Ayo berhenti! Kembalikan!" tegur ibu untuk kedua kalinya. Kali ini Haris benar-benar cuek, tak peduli. Bibirnya kian keras menirukan derum mobil dan "gedubrak...." jatuhlah kursi yang ada di tangannya. Kali ini ibu sudah benar-benar naik pitam, berdiri menghampiri Haris sambil berteriak marah. "Apa ibu bilang ... berhenti rusak kursi itu nantinya. Berdiri dan kembalikan !"
        

Selasa, 30 November 2010

Menanamkan Prasangka Baik Pada Anak

Semua anak memiliki potensi kebaikan, yang baru bisa berkembang jika memperoleh kepercayaan. Sebagai epilog simaklah kisah ini.
         Haris berlari-lari mengitari ruangan, dari sudut ke sudut, sambil sesekali meraih dan mempermainkan benda-benda yang menarik baginya. Kali ini giliran sebuah kursi mungil warna merah yang semula tersembunyi di balik almari, menjadi sasaran permainannya. Bocah gemuk berusia 6 tahun itu pun segera mendorong kursi tersebut kesana-kemari. sambil menirukan derum mobil. Tentu saja ulahnya itu membuat malu dan jengkel ibunya, yang sedang bertamu ke rumah tetangganya.
Mulanya sang ibu membiarkan Haris bebas bertingkah, tetapi sekarang tidak. Suaranya sudah cukup mengganggu, dan si pemilik rumah pun nampak mulai terganggu dengan tingkah si anak aktif ini. Ibu pun mengancam dengan suara tinggi, "Haris. kembalikan kursinya!" sambil matanya tajam menatap anak semata wayangnya itu. Yang ditegur hanya menoleh sebentar, dan tanpa peduli segera meneruskan aktifitasnya, berimajinasi sedang mengendarai mobil.
        

Senin, 22 November 2010

Ada 8 Kebutuhan Utama si Kecil Selain Makanan

Jakarta, Kebutuhan si kecil tidak hanya masalah makanan walaupun ini memang ini yang terpenting. Dari hasil penelitian ada 8 kebutuhan utama lain yang diinginkan oleh bayi dalam masa pertumbuhannya.

Penelitian terbaru menunjukkan bahwa apa yang dibutuhkan dan diinginkan oleh bayi dalam masa pertumbuhannya adalah cinta, perhatian dan perawatan dasarnya.

Seperti dikutip dari Babycenter, Senin (22/11/2010) ada 8 langkah sederhana yang bisa dilakukan untuk membantu pertumbuhan si kecil, yaitu:

1. Tunjukkan cinta Anda
Anak-anak membutuhkan cinta, karenanya kepedulian dan dukungan emosional dari orangtua bisa memberikan anak rasa aman untuk menjelajahi dunia ini.

Sebuah bukti ilmiah menunjukkan bahwa cinta, perhatian dan kasih sayang pada tahun-tahun pertama kehidupan si kecil bisa berdampak langsung terhadap pertumbuhan fisik, mental dan emosional anak.

Marian Diamond, seorang ahli saraf dari University of California menuturkan cinta dan sentuhan bisa membuat otak anak tumbuh. Caranya bisa dengan memberikan pelukan, sentuhan, ciuman, senyum, mendengarkan dan bermain dengan si kecil kapan pun, sehingga membantu membangun kepercayaan dan ikatan emosional yang kuat.

2. Memberikan perawatan kebutuhan dasar anak
Kebutuhan dasar ini mencakup pemeriksaan kesehatan secara teratur, memberikan imunisasi sesuai waktunya, memberikan waktu tidur yang cukup (karena tidur yang baik dapat mambentuk sel-sel otak bayi membuat koneksi yang penting), serta memberikan ASI untuk buah hati.

Saat Hamil Merokok, Lahirkan Bayi Residivis, Percaya?

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Kalangan medis sudah mewanti-wanti para ibu untuk tidak merokok saat hamil. Peringatan itu didasari atas efek negatif akibat merokok tidak sebatas menimpa ibu melainkan anak yang dikandungnya. Hasil riset terbaru mengungkap selain dampak kesehatan secara fisik, kesehatan psikis si kecil juga terancam akibat ibu yang merokok disaat kehamilan. Journal of Epidemilogy and Community Health bahkan menyebutkan adanya hubungan antara merokok saat kehamilan dengan kuantitas tindak kriminalitas anak-anak remaja.

"Prevalensi masalah sikap sangat tinggi ketika si kecil memasuki usia dewasa," papar Angela Paradis, peneliti dari Havard School of Public Health seperti dikutip dari time.com, Jum'at (19/11). Menurutnya, ada dua kelompok sikap remaja yang merupakan hasil bentukan efek negatif merokok. Kelompok pertama merupakan kelompok yang boleh dibilang 'berandalan' sedangkan kelompok kedua merupakan kelompok yang berada pada level masih mencari-cari. Melihat dari dua gejala tadi, peneliti hanya memfokuskan riset pada kelompok dewasa 'berandalan'.

Sebelumnya, peneliti menggunakan data dari 3.766 peserta dalam Collaborative Perinatal Project yang berbasis di Providence, RI, untuk belajar tentang kebiasaan merokok ibu hamil di daerah tersebut. Oleh peneliti, para ibu diwawancarai tentang kebiasan merokok mereka pada rentang tahun 1959-1966. Peneliti memilih rentang waktu itu dikarenakan era tersebut merokok dianggap tidak membahayakan kesehatan janin. Selain wawancara, peneliti juga mengambil contoh darah para ibu dan dianalisis untuk memperkuat bukti bahwa para relawan yang bersangkutan merokok. Pada tahun 1999 dan 2000 ketika semua anak yang lahir dari para relawan ini telah mencapai dewasa, peneliti segera memeriksa catatan kriminal mereka.

Sabtu, 20 November 2010

Apa itu Porno .......Ma..?

"Porno itu apa Ma?" Demikian tanya Ihsan kecil pada ibunya, karena kebetulan ketika meminjam blackberry kakaknya untuk main game, tanpa sengaja Ikhsan kecil melihat ada tulian www.pornography. Terperanjat bu Indah, ibunya Ihsan yang memliki 5 anak, dimana 3 sudah beranjak remaja dan 2 masih usia sekolah dasar. Dengan agak tergagap bu Indah menajawab, ”porno itu, bila kita buka baju didepan orang lain maka bisa dibilang porno.”
            Namun Ihsan pun bertanya, “lalu, kalau kucing kan gak pakai baju, berarti porno juga dong, si Naufal, adik sepupu yang bayi itu juga kemaren malah dimandikan gak pakai baju, jadi porno juga ya ma?Sementara ini, untuk menjawab pertanyaan Ihsan yang baru berusia 5 tahun, bu Indah hanya mengangguk-angguk saja.
           

Senin, 15 November 2010

Kegagalan Pelaksanaan Tarbiyah Kaum Ibu dan Anak-Anak

Kegagalan yang jelas terjadi pada kaum ibu dan anak-anak. Saat kita berhasil mentarbiyah sebahagaian kaum bapak/lelaki, kita gagal di sektor lain (kaum ibu dan anak-anak). Kita belum mampu memebentuk pergerakan kaum ibu yang efektif. Kaum ibu di kalangam kita masih belum mampu -kecuali segelintir saja- memenej diri mereka sendiri atau memberi pengaruh kepada wanita-wanita muslimah lainnya. Mayoritas kaum ibu di kalangan kita belum mampu berkomunikasi dengan baik dengam berbagai kalangan wanita lainnya atau berdialog dalam berbagai problematika masyarakat.

Sedangkan di sisi lain, kita melihat kelompok-kelompok nasionalis dan kiri mengeksploitasi kaum wanita semaksimal mungkin untuk mencapai target-target politik mereka... Kita belum mampu memaksimalkan potensi kaum wanita Muslimah yang begitu dahsyat, (khsuusnya dalam mencetak generasi berkualutas tinggi).


Jumat, 12 November 2010

Hadiah Untuk Ibu

Hari ini hari ibu, semua orang yang ibu kenal memberikan ucapan selamat pada ibu dengan doa-doa dan puisi untuk ibu, bahkan sewaktu kami tinggal di malaysia, kami melihat seorang petugas yang berjaga di petro station (pom bensin) memberi hadiah pada ibu berupa sebuah kotak yang dibungkus kado, dan ternyata isinya jam dinding yang ada dekor bunga-bunga, tidak ada gambar atau lambang petrol station tersebut, sangat lucu dan cute, jadi kami simpulkan, pemilik petrol stasion tersebut hanya berniat memberi hadiah bukan untuk promosi hanya karena hari ibu.
      Hadiah buat ibu terutama ketika ibu ulang tahun,  anak-anak sangat ingin memberikan hadiah, tetapi meski ingat hari ulang tahun ibu dan telah memikirkan hadiahnya dari beberapa hari sebelumnya sampai hari H tiba, anak-anak merasa gagal, gagal memberi hadiah apapun pada ibu. Karena ibu nampaknya punya semua yang diinginkan dan ada rasa khawatir bahwa ibu tak suka dengan hadiah yang dibelikan anak-anak. Lagi-lagi anak-anak merasa gamang dan berat, ibu dengan raut wajah yang biasa-biasa saja, tidak mengharapkan hadiah apapun dari anak-anak. Ibu akan sangat terkenang akan hadiah yang anak-anak berikan dalam bentuk apapun, walau hanya sebuah cincin seharga 5000 rupiah atau ikat rambut yang ada bunganya, atau sekedar jam tangan yang harganya hanya 20 ribu yang dijual dipinggir jalan. Tentunya ibu akan bahagia bila ada anak yang ingat untuk memberi hadiah pada ibu.


Siapakah Yang Paling Berjasa

Masih ingat ketika dulu kamu jatuh siapa yang mengobati lukamu?
Masih ingat ketika ulangan kamu gak bisa siapa yang mengajarimu?
Masih ingat dulu, ketika kamu bilang takut masuk sekolah baru dengan teman baru dan kemudian siapa yang bersedia menemanimu?
Masih ingat ketika kamu belum bisa baca jadwal pelajaran, siapa yang memasukkan buku dalam tasmu?
Masih ingat ketika kamu mau pergi dengan kawan-kawanmu, dan tidak punya uang, siapa yang bersedia dengan gratis memberimu uang?
Masih ingat ketika banyak kawan-kawanmu meninggalkanmu, siapa yang bersedia menemanimu?
Masih ingat ketika malam gelap dan suasana senyap, dan kamu menjadi takut, pintu kamar siapa yang kamu ketuk?
Masih ingat ketika kau bingung, siapa yang kamu tanya?
Masih ingat ketika kamu kecil siapa yang menyediakan semua kebutuhanmu
Dan sekarangpun ketika kau sudah besar, komputer yang kau pakai punya siapa, mainan yang kau mainkan siapa yang beli, semua yang kaumiliki itu gunakan uang siapa, punya siapa
Maka pantaskah bila kau membentak orang yang telah banyak berjasa padamu, yaitu orangtuamu?!
Dan ingatlah Al-Qur’an telah menyatakan bahwa membentak orangtua itu dilarang dalam agama, dalam Al-Quran surah Al Isra ayat 23 Allah berfirman:



Kambing Itu Menangis Ayah?

“Mengapa kambing itu menangis ayah? Ku lihat matanya berkaca-kaca…” demikian Iqbal bocah lelaki berusia 7 tahun bertanya kepada ayahnya dengan polosnya. “Ooyy.. lihat sapi itu juga keluar air matanya, aduh aku gak tega melihatnya, ayo deh yuk kita lepaskan aja ikatan talinya kita bawa dia kabur.” Ayah menghela nafas dan mengajarkan anak lelakinya tentang qurban, bahwa hakikat berqurban untuk menunjukkan bukti ketaatan kita kepada Allah, maka kita harus penuhi syariat yang Allah tentukan, terutama dalam pemotongan hewan qurban seperti yang disunnahkan oleh Rasulullah, yaitu:
1.      Langsung ditebas kepalanya, jangan diiris lehernya dengan lambat
2.      Asah pisau pemotong qurban dengan setajam-tajamnya agar sang hewan     tidak merasa kesakitan yang sangat lama
Dari Abu Ya’la Syaddad bin Aus radhiallahuanhu dari Rasulullah shallallahu`alaihi wa sallam bersabda:
Sesungguhnya Allah telah menetapkan perbuatan baik (ihsan) atas segala sesuatu. Jika kalian membunuh maka berlakulah baik dalam hal tersebut. Jika kalian menyembelih berlakulah baik dalam hal itu, hendaklah kalian mengasah pisaunya dan menyenangkan hewan sembelihannya. (Riwayat Muslim)

Kamis, 11 November 2010

Adanya Kontaminasi pada Susu Formula

JAKARTA, KOMPAS.com - Tahun 1939, saat berbicara di hadapan Rotary Club, Singapura, Dr. Cicely Williams sudah menyadari akan bahaya susu formula bubuk. la sangat marah melihat banyaknya bayi yang meninggal karena tidak diberi air susu ibu (ASI). Menurutnya, propaganda yang keliru terhadap makanan bayi sebaiknya dihukum sebagai suatu bentuk kriminalitas.
Hal tersebut tidak sepenuhnya keliru. Banyak ahli melihat bahaya yang bisa muncul dari susu formula bubuk. Salah satu di antaranya adalah kontaminasi intrinsik pada susu formula.
"Susu formula yang dijual itu bukanlah produk steril. Karena susu formula serta pabriknya itu sendiri juga bisa terkontaminasi," ujar David Clark, legal officer dari Badan PBB untuk masalah anak-anak dan pendidikan (Unicef).
Itu sebabnya, pada World Health Assembly tahun 2005 para anggota menyatakan, untuk memastikan adanya informasi dan pelatihan petugas kesehatan dalam hal penyiapan, penggunaan, dan penanganan susu formula bubuk.

Susu Formula Ternyata Rusak Hutan dan Ozon

JAKARTA, KOMPAS.com - Banyak kerugian yang ditimbulkan dari susu formula. Bukan hanya bagi orangtua dan bayi, tetapi juga untuk lingkungan.

Dr. Asti Praborini, Sp.A, IBCLC, dari Perhimpunan Perinatologi Indonesia Pusat, Jakarta Breastfeeding Center memaparkan  alasan kenapa sebaiknya kita tidak memilih susu formula. Berikut adalah 4 kerugian yang ditimbulkan oleh penggunaan susu formula ;
1. Sumbang pemanasan global
Peternakan sapi menyumbang 18 persen pemanasan global. Gas yang juga dihasilkan oleh kotoran ternak 296 kali lebih berpotensi menimbulkan gas rumah kaca daripada gas karbondioksida.

* Setidaknya diperlukan 135 juta sapi betina perah untuk menggantikan ASI dari wanita menyusui di India. Sapi tersebut membutuhkan 43 persen dari seluruh daratan India.

* Penelitian di Meksiko menunjukkan bahwa satu kilogram susu bubuk dihasilkan dari 12,5 meter persegi hutan tropis. Habisnya hutan tropis ini  menjadi penyebab kerusakan lapisan ozon.
2. Tidak ekonomis
Di Amerika, bila semua ibu tidak menyusui, dalam setahun dibutuhkan 86 ribu ton timah untuk membuat 550 juta kaleng susu bayi dan 1.230 ton label kertas untuk membuat labelnya.

* Di Inggris, bila semua ibu menyusui, sekitar 3.000 ton per tahun kertas pembalut wanita bisa dihemat.

* Botol dan dot terbuat dari plastik, kaca, karet, dan silikon yang semuanya tidak dapat didaur ulang. Selain itu, juga diperlukan pabrik, distribusi, pengepakan, yang menimbulkan masalah polusi.

Rabu, 10 November 2010

Perlukah Stop Susu Formula buat Bayi!

JAKARTA, KOMPAS.com — Pelarangan iklan susu formula bagi bayi di bawah usia satu tahun bukan tanpa alasan. Rendahnya pemberian ASI bagi bayi dan tingginya risiko yang ditimbulkan oleh susu formula adalah dua di antara banyaknya alasan yang bisa disebut. Selain, tentunya, iklan itu melanggar kode etik pemasaran susu formula.
Baru-baru ini, Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih membuat aturan pelarangan iklan susu formula untuk anak usia di bawah satu tahun di berbagai media baik cetak, elektronik, maupun media luar ruang. Aturan lain yang juga ditetapkan adalah melarang rumah sakit, tempat bersalin, ataupun klinik kesehatan yang bekerja sama dengan produsen susu formula.

Aturan ini tentunya sangat disambut positif, terutama oleh kalangan praktisi kesehatan dan lembaga swadaya masyarakat yang sering menjumpai berbagai pelanggaran kode etik susu formula. Di antara mereka ada dr Dien Sanyoto Besar, SpA, IBCLC.
Ia sering melihat, papan nama di boks bayi di rumah sakit atau klinik bersalin menjadi papan iklan susu formula. Di beberapa rumah sakit dan klinik bersalin memang tak jarang terlihat, bayi yang baru lahir diberi susu formula menggunakan botol.
Belum lagi ketika bayi pulang dari rumah sakit, orangtua dibekali bingkisan berisi susu formula untuk bayinya. "Lalu ASI-nya di mana? Menurut saya, ini tindakan yang kejam karena hak bayi tidak dipenuhi dan bayi sudah diperebutkan oleh susu formula," kata dr Dien.

Ternyata FB dan SMS Picu Seks Bebas Remaja?

KOMPAS.com — Generasi remaja sekarang adalah generasi yang akrab dengan kemajuan teknologi dan informasi. Seni berkomunikasi pun berubah. Remaja masa kini lebih banyak memanfaatkan teknologi untuk bersosialisasi karena lebih cepat dan murah dengan jangkauan luas.

Namun, kemajuan itu ternyata membawa dampak negatif. Salah satunya adalah pornografi dan pergaulan bebas. Hal tersebut diungkapkan oleh para peneliti dari Amerika Serikat yang melakukan survei tertutup terhadap 4.200 siswa di 20 SMA di Cleveland, AS.

Dalam survei tersebut terungkap bahwa satu dari lima siswa termasuk hyper-texter (mengirim SMS lebih dari 120 kali dalam sehari) dan satu dari sembilan siswa adalah hyper-networker atau mereka yang menghabiskan waktunya lebih dari tiga jam di Facebook atau situs pertemanan lainnya. Kebanyakan adalah remaja putri.

Remaja yang tergolong hyper-texter ternyata lebih rentan terhadap pergaulan bebas dan kecanduan alkohol serta narkoba dibanding remaja dengan frekuensi mengirim SMS biasa saja. Mereka juga lebih rentan terlibat dalam perkelahian dan penggunaan narkoba.

Bagaimana Campak Pd Bayi 6 Bulan

Assalamu'alaikum...
Dokter...Anak saya berusia 6 bulan lebih 10 hari...Saat ini dia sedang sakit, sepertinya campak...Sudah dari hari Sabtu tgl 09 Okt ini dok, gejalanya badan tiba2 panas sampai 38 derajat celcius, trus muncul bintik2 merah...Alhamdulillah minggunya panasnya sudah turun, tapi bintik2 merahnya mulai menyebar ke seluruh badan, dan wajahnya. Kalo malam, dia gelisah tidurnya mungkin karna gatal dr bintik2 merah tsb. Sampai saat ini saya belum bawa dia ke dokter dok karna panasnya da turun.
Yang ingin saya tanyakan dok, Dari artikel2 di internet setau saya, yg terkena campak itu biasanya bayi diatas 1 tahun...apakan gejala anak saya ini bisa dibilang campak dok? obat tradisional apa yg aman di gunakan utk anak yg campak usia 6 bulanan dok? Untuk gatal2 dr campak itu, boleh (aman) ga dok di taburi bedak salicyl?
Mama Rara

Jawaban


Selasa, 09 November 2010

Ternyata Mengurus Anak Adalah Investasi

Sulit kiranya menemukan kata yang pas yang dapat menggambarkan apa dan bagaimana itu mengurus anak. Bagi saya, mengurus anak adalah pekerjaan yang paling berat yang pernah saya rasakan, tapi juga paling menyenangkan.
Mendampingi pertumbuhan manusia-manusia yang sedang gencar-gencarnya belajar. Sebuah proses yang panjang, yang sering menghadirkan kepingan-kepingan peristiwa penuh emosi yang kaya makna. Membuat saya tercenung, tertawa, menangis, dan campuran-campuran emosi lainnya. Allohu akbar wa lillahilhamd.
Sekeping peristiwa sore tadi. Anak pertamaku (2th 4 bln) pipis sembarangan. Padahal, sejak setengah jam sebelumnya saya sudah mengingatkan untuk pipis di kamar mandi. Gemas sekali rasanya. Tapi saya tahan untuk tetap terkendali, namun, tetap saya tunjukkan kekecewaan padanya. ”Astaghfirulloh Aa, anak sholih, masa pipis sembarangan, kan Ummun udah ingetin dari tadi. Katanya tadi iya, kalau pipis di kamar mandi..”
Akhirnya saat hendak membersihkan air pipis tersebut, anak kedua saya (Dede, 1th 3bln) yang jalannya masih belum stabil saya simpan di kasur, agar tidak terpeleset saat saya mengepel dan anak pertama (Aa) saya angkat ke kamar mandi.

Kamis, 04 November 2010

Hati-Hati Anak Korban Pelecehan Seks Berisiko Kena Skizofrenia Saat Dewasa

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK--Anak korban pelecehan seksual berisiko lebih besar terkena skizofrenia di kemudian hari, demikian diungkapkan oleh para peneliti Australia. Studi itu menunjukkan kekerasan seksual yang terjadi lebih dari dua kali, memungkinkan seorang anak terkena skizofrenia saat mereka dewasa.

Risiko ini bahkan lebih tinggi jika kekerasan seksual terjadi pada tahun-tahun remaja awal. Margaret Cutajar, dari Monash University di Victoria dan rekan-rekannya menemukan, hampir satu dari lima orang dewasa yang telah diperkosa saat mereka berusia 13 dan 15 tahun, oleh lebih dari satu orang, akhirnya menderita skizofrenia.

Dalam laporannya, yang dipublikasikan dalam Archives of General Psychiatry, mereka mengatakan hasil baru penelitian tidak dapat membuktikan hubungan sebab-akibat antara pelecehan dan psikosis di kemudian hari. Namun, setidaknya mereka dapat membantu untuk menunjukkan sekelompok orang yang akan mendapat manfaat dari bantuan profesional.

Rabu, 03 November 2010

Kerudung Lucu Bikin Anak Suka Berbusana Muslim (Refanes)


Sulitnya membiasakan anak-anak untuk berkerudung sejak dini kini tak perlu lagi dialami oleh ibu-ibu. Pasalnya, ada Refanes yang siap memanjakan si kecil dengan aneka kerudung imajinatif bermotif binatang maupun putri dari negeri dongeng.

Kamis, 28 Oktober 2010

Apa Yang Harus Dilakukan Sebagai Anak

Assalamualaikum
Saya pria 28 tahun dan Alhamdulillah sudah berkeluarga selama 5 tahun, ada suatu kondisi yang bagi saya merasa butuh bimbingan untuk bisa berbakti kepada orang tua.
Yang pertama mengenai kondisi mertua saya, saya memaklumi bahwa cara pandang mertua saya yang mungkin maaf bisa dikatakan kolot. Dulu sebelum kami menikah, mereka adalah sosok orang tua yang mengajarkan anak-anaknya itu belajar iklhas dan prihatin serta mendidik anak-anaknya menjadi seorang muslimin dan muslimah. Namun sekarang ini kondisi sudah berubah, bisa dikatakan kami sebagai anak tujuannya ingin mengangkat derajat orang tua, tetapi setelah sekian lamanya ternyata justru membuat mereka dalam kondisi takabur, sombong karena merasa anak-anaknya sudah memberikan materi dan kiriman yang akhirnya malas-malasan dan jarang shalat. Padahal dilihat dari usianya yang masih muda seharusnya masih bisa bekerja dan bertawakal serta menegakan shalat. Sampai adik bungsu ipar saya itu tidak di didik seperti kakak-kakaknya, yang akhirnya menjadi tidak kontrol dan putus sekolah. Namun hal ini tidak ada teguran dari mertua saya, justru sebaliknya kami yang tidak disukai oleh mereka. Sebagai anak, apa yang harus kami lakukan? Apakah kami stop memberikan materi dan kiriman atau bagaimana? Kami takut tindakan kami justru membuat berdosa dan tidak berbakti terhadap orang tua.
Ady

Senin, 25 Oktober 2010

Tekankan Karakter Dalam Pengasuhan Anak

Pada usia ini, konsep kecantikan anak dipengaruhi oleh orangtua, teman serta media. Termasuk konsep kewanitaan, kebaikan dan kejahatan

Hidayatullah.com--Menurut para ahli, orangtua perlu menekankan kekuatan pribadi dan karakter anak-anak untuk menolong mereka mengolah image pribadi yang sehat, di tengah masyarakat yang hanya menekankan pada kecantikan secara fisik.

 “Orangtua perlu menekankan aset milik anak tidak hanya mengenai kecantikan. Lebih gampangnya orangtua seharusnya memuji anak-anak untuk ketaatannya dan tindakan penting lainnya, khususnya jika si anak tidak terlalu atraktif,” menurut psikiater anak dan remaja, Dr. Ma. Cynthia R. Leynes.

Leynes adalah pembicara dalam kuliah pascasarjana ketujuh yang berjudul “Kecantikan dan Otak,” yang diselenggarakan oleh Departemen Psikologi dan Pengobatan Prilaku di Universitas Filipina-Rumah Sakit Umum Filipina (UP-PGH) di Manila. 

Jumat, 22 Oktober 2010

Susu Formula Dilarang Jadi Sponsor Demi Mennggalakkan ASI

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Kementeri Kesehatan (Kemenkes) menyatakan larangan produk susu formula untuk menjadi sponsor kegiatan kesehatan di Indonesia. "Kami dari Kemenkes menyatakan larangan susu formula sebagai sponsor pada kegiatan atau acara kesehatan," kata Menkes Endang Rahayu Sedyaningsih, di Bandung, Jumat (22/10).

Ia menyatakan, larangan susu formula untuk menjadi sponsor kegiatan kesehatan tersebut tertuang dalam Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) yang sedang digodok pemerintah. "Saat ini memang, kami sedang menggodok RPP itu (larangan susu formula menjadi sponsor)," kata Menkes.

Menurutnya, tujuan dibentuknya RPP tersebut ialah untuk mensukseskan gerakan dan kampanye pemberian ASI ekslusif bagi perempuan Indonesia. "Selama ini gerakan kampanye pemberiaan ASI ekslusif di Indonesia baru 17 persen. Semoga dengan adanya RPP larangan susu formula ini bisa meningkatkan kampanye pemberian ASI ekslusif," ujarnya.

Alergi Kimia di Kamar Tidur

REPUBLIKA.CO.ID,LONDON--Para peneliti menemukan bahwa anak-anak memiliki risiko 180 persen lebih besar terkena alergi bila mereka terpapar kimia yang disebut "propylene glycol dan glycol ethers" (PGE) di kamar tidur mereka. Unsur-unsur kimia itu terdapat dalam cat dinding dan cairan pembersih.
Penemuan itu berdasarkan penelitian para peneliti dari Karlstad University di Swedia, seperti dikutip Daily Mail."Penelitian menunjukkan untuk pertama kali bahwa konsentrasi PGE, "propylene glycol" dan "glycol ether," dalam udara kamar tidur terkait dengan peningkatan risiko terkena asma, rinitis dan eksim pada anak-anak," kata profesor Carl-Gustaf Bornehag.
"Peningkatan risiko bervariasi antara 50 dan 180 persen. Juga ditemukan bahwa konsentrasi lebih tinggi PGE dalam udara di dalam ruangan terhubung dengan antibodi (Immunoglobulin E atau IgE) anak-anak terhadap alergen seperti kucing, anjing dan serbuk sari.

Sayangi Anak Anda, Otak Anda Pun Akan Berkembang

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK--Kepercayaan yang populer di tengah masyarakat menunjukkan, kemampuan otak perempuan akan menurun selama kehamilan dan setelah melahirkan. Namun hasil penelitian membuktikan sebaliknya. Penemuan itu dipublikasikan di Journal Behavioural Neuroscience.

Penelitian yang dipublikasikan oleh American Psycological Association itu menemukan bahwa otak dari seorang ibu yang baru melahirkan akan semakin berkembang karena ia harus belajar menyesuaikan diri dengan anaknya yang baru lahir. Uniknya lagi, ibu yang mencurahkan segenap perhatian kepada anaknya akan mengalami perkembangan paling tinggi pada bagian utama dari otak, demikian di kutip The Telegraph edisi Rabu (20/10).

Kamis, 21 Oktober 2010

Bagaimana Cara Pendidikan Islami Sejak Dini pada Anak

Anak adalah amanah yang diberikan Allah Swt pada para orang tua. Karenanya, orang tua berkewajiban mengasuh, mendidik, melindungi dan menjaga amanah Allah itu agar menjadi generasi muslim yang bukan hanya sukses di dunia, tapi juga di akhirat kelak.
Dalam keseharian, para ibulah yang memegang peranan penting dalam pengasuhan dan pendidikan putra-putrinya. Pernahkah para ibu merenungkan sejauh mana peranan yang mereka mainkan akan berpengaruh dalam perjalanan hidup si anak? Kita semua tahu bahwa semua perbuatan manusia selama di dunia dicatat dalam sebuah buku yang akan dimintai pertanggungjawabannya di hadapan Allah Swt. Begitu pula anak-anak kita kelak, dan isi catatan buku mereka selama di dunia sangat tergantung dengan bagaimana cara kita mendidik mereka, apakah kita menerapkan pola pengasuhan dan pendidikan yang cukup Islami.
Sebagai contoh, apakah anak-anak kita sekarang sudah memahami tentang hubungannya dengan Sang Pencipta? Nasehat apa yang akan kita berikan pada anak-anak ketika kita menjelang ajal, sehingga ketika kita dimintai pertanggungjawaban oleh Allah Swt tentang anak-anak kita, kita mampu menjawab, "Ya Allah, aku membesarkan anak-anakku dengan ihsan (sempurna) semampu yang saya bisa, agar taat dan tunduk pada ajaran-Mu."
Di tengah perkembangan zaman seperti sekarang ini. Tugas mendidik, menjaga dan melindungi anak dari pengaruh buruk arus globalisasi dan modernisasi, bukan perkara yang ringan. Bekal pendidikan dari sekolah berkualitas, menanamkan rasa tanggung jawab dan disiplin serta moral tidak cukup, jika tidak diimbangi dengan bekal pendidikan agama yang baik.
Bekal pendidikan rohani yang harus para ibu tanamkan sejak dini adalah membangun keyakinan yang kuat dalam hati mereka tentang ke-esa-an Allah Swt, mengajarkan rasa cinta yang besar pada Nabi Muhammad Saw dan mengajarkan mereka nilai-nilai serta ketrampilan yang akan bermanfaat bagi kehidupan mereka saat dewasa nanti.
Sejak dini, tanamkan pada diri anak-anak tentang konsep Tiada tuhan Selain Allah. Allah tidak ada sekutu bagi-Nya dan tidak ada yang menyerupai-Nya. Selalu mengingatkan pada anak-anak bahwa Allah Mahatahu apa yang ada di bumi dan di langit, agar anak-anak selalu menjaga ucapan dan tindakannya. Beritahukan pada anak-anak, apa sesungguhnya tujuan hidup ini dan arahkan mereka agar tetap fokus dan memiliki visi yang jelas tentang konsep hidup.
Itulah tantangan bagi para ibu untuk menghasilkan generas-generasi muslim yang hebat dan bermanfaat bagi umat. Generasi yang tidak hanya cerdas intelektual tapi juga cerdas dari sisi sosial, emosi dan spiritual. Tentu saja untuk melakukan itu semua, para ibu harus memiliki pengetahuan dan ketrampilan untuk mendidik dan berinteraksi dengan anak-anak. Tips-tips berikut bisa menjadi acuan bagi para ibu dalam menerapkan pola asuh dan pendidikan bagi anak-anak di rumah, agar menjadi generasi yang Islami:
1. Setiap anak itu unik
Kita harus memahami bahwa setiap anak terlahir unik. Pahami bahwa setiap anak lahir sebagai individu yang mewirisi kualitas kepribadian yang berada di luar kendali orang tua. Itulah sebabnya, orang tua harus mampu mengidentifikasi karakteristik yang unik dan perilaku anak-anak kita, tanpa harus mencetak dan mendorong anak-anak ke arah yang orang tua sukai. Jika kita memahami hal ini, kita akan memberikan pengasuhan, bimbingan dan dukungan yang anak-anak butuhkan untuk melengkapi potensi yang telah Allah berikan pada mereka.

Tawuran Lagi

Keasyikanku membaca di mobil terganggu ketika, “bletak” suara kaca mobil yang dilempar batu dan tak lama aku merasakan ada darah segar mengalir melalui alis mataku, dan rasa pusing yang lumayan tinggi serta pandangan mata yang buram serta cucuran darah menetes dengan deras menutupi hampir sebagian wajahku, dan lama-lama akupun merasa tak sadarkan diri dan tak ingat apa apa lagi....
       Ketika aku terbangun, aku merasakan ada sentuhan tangan berbulu yang hitam, dan akupun menjerit kecil, ternyata itu tangan dr Kusno. Dokter yang mengobati luka dimataku yang kemudian divonis buta, dan tidak dapat di ganti dengan apapun. Sehingga hobiku membaca terpaksa kulakukan dengan satu mata saja. Namun efek terkejam yang kurasakan adalah, calon suamiku meninggalkan aku dengan alasan yang menurutnya cukup syar'ie, yaitu bagaimana mungkin bisa memiliki keluarga yang sakinah, mendidik anak mengaji dan menghafal al-qur’an bila ibunya buta, kecuali bila aku hafal al-qur’an. Namun membaca dan menghafal Quran yang tengah kulakukan sedikit-sedikit akan terasa sangat sulit bila aku bermata satu, alasan yang sangat menjatuhkan harga diriku sebagai manusia, wanita dan sebagai makluk hidup yang terhina... Siapa yang patut kusalahkan? Siapa... Siapa.. Apakah calon suamiku yang pengecut, ataukah dokter Kusno yang berbadan besar namun tak mampu menolong mataku, atau pelajar yang tawuran gila-gilaan, atau supirku yang bengong saja ketika tawuran terjadi di depan mobil kami, atau buku yang kubaca...?
      

Senin, 18 Oktober 2010

Roy Suryo: Tolong Awasi, Tapi Jangan Jauhkan Anak dari Manfaat Internet

REPUBLIKA.CO.ID, SUMANEP--Anggota DPR RI sekaligus ahli telematika, Roy Suryo mengingatkan, para orang tua untuk mengawasi anak yang sering memanfaatkan teknologi internet.

"Perlu pengawasan bukan berarti internet harus dijauhi. Internet itu tetap memiliki manfaat yang banyak dan orang tua harus senang jika anaknya bisa 'internetan'," kata Roy Suryo di Sumenep, Madura, Jawa Timur, Sabtu malam (16/10).

Pengawasan perlu dilakukan, kata Roy, karena teknologi internet bila disalahgunakan bisa membawa petaka. "Oleh karena itu, para orang tua harus bisa 'internetan' supaya mengetahui dampak negatifnya dan selanjutnya mengawasi anaknya guna memastikan tidak terkena dampak dari teknologi internet," kata dia.

Berilah Hadiah

“Ini hamster punya siapa, ma..?” tanya Aldy gembira.
“Ya, punya kamu, dipelihara ya jangan lupa kasih makan,” kata mama Aldi pada siang hari yang terik, sepulangnya Aldi dari sekolah.
“Wah…senang banget deh ma, kalau punya mainan kayak begitu,” tunjuk Aldy pada seorang anak yang asyik bermain psp (sejenis permainan yang berupa game yang bisa dimainkan dan dibawa kemana mana).
“Aldy mau?” Tanya mamanya perlahan, “kalau mau besok mama belikan, namun kalau sudah janji disimpan baik-baik ya, jangan diletakkan sembarangan…” pesan mama.
Dan besoknya mainan yang diinginkan Aldy sudah ada di atas meja belajarnya.
Ini bukan yang pertama atau yang kedua, ketika Aldy menunjukkan wajah ingin terhadap mainan yang dilihatnya, maka Aldy hanya tinggal minta pada mama, atau memasang wajah ingin dengan mimik memelas, seakan-akan jarang sekali dibelikan mainan. Dan mainan Aldi sendiri sudah bertumpuk-tumpuk, walaupun diatur rapih, dan kamarnya sudah seperti gudang mainan, namun mama sangat mudah meluluskan keinginan Aldi terhadap apapun. Semua yang diinginkan Aldy dari hamster, mainan kuda poni kecil, ben10, sepatu roda, semuanya mama berikan.

Kamis, 14 Oktober 2010

Anak atau Orang Tua Yang Durhaka

Assalamu'alaikum wr. wb.
Sebelumnya saya berharap kita semua selalu di rahmati oleh allah swt.
Dear Ibu Siti Urbayatun,
saya merupakan anak keempat dari 4 bersaudara. Keluarga saya bukanlah keluarga yang religius, orang tua saya tidak pernah mengajarkan saya untuk mengaji, bahkan untuk sholat 5 waktu. Namun semenjak saya SMA hingga kuliah, alhamdulillah saya selalu dikelilingi oleh teman yang cinta kepada allah swt, yang akhirnya sedikit demi sedikit menular kepada saya (insya allah) dan kemudian saya tularkan ke ibu saya.
Di rumah hanya saya dan ibu saya yang menjalankan sholat 5 waktu, sedih memang, setiap hari seusai sholat saya berdoa agar keluarga saya selalu diberi hidayah oleh allah swt, terutama ayah.
Saya sangat sedih jika mengingat apa yang sering dilakukan oleh ayah. Dia selalu menyakiti hati orang lain, hal yang dianggap baik oleh orang lain, akan dianggap buruk olehnya. begitu sebaliknya. Karena di rumah saya dan ibu, sudah menjalankan sholat dan mengaji, ayah sering mencemooh kami (saya dan ibu, serta orang2 lain yang berbuat hal yang sama). Ayah selalu bilang, untuk apa sholat 5 waktu kalau perbuatannya masih jahat (membunuh, korupsi, dll), untuk apa mengaji kalau tidak tahu artinya, dan sebagainya.
Saya sering sekali berdiskusi mengenai hal ini, saya bilang, percuma juga kalau berbuat baik, tp tidak sholat. tp seringkali diskusi berakhir dengan perselisihan, karena ayah tidak mau mengerti dan saya pun kehilangan  kesabaran. Saya pikir hatinya sudah tertutup sama sekali oleh setan dan iblis.
Saat ini ayah punya wanita lain, ibu tahu dan saya pun tahu. Sikapnya sudah banyak berubah, namun sikap selalu menyakiti hati orang lain masih sama. Beberapa hari yang lalu ayah mengatakan ibu tolol, bodoh, dan sebagainya, hal ini sering terjadi tetapi ibu hanya diam, namun saya tidak terima. Saya katakan tolong dijaga mulut ayah sehingga kata-kata yang keluar tidak selalu menyakiti hati orang lain, terutama ibu dan saya (saya hanya ingin melindungi ibu).
Namun ayah marah, dia bilang saya anak durhaka dan tidak perlu meminta maaf ketika lebaran nanti. Saya katakan padanya itu karena dia tidak menghargai istrinya sendiri (ibu). Tapi menurut dia ibu saya banyak dosa kepadanya. Memang saya dan ibu saya sering mendiamkan ayah, karena jika ditanya hanya menjawab seperlunya, dikarenakan kami tahu ayah punya wanita lain (yang baru lulus sma). selain itu jika kami meladeni pembicaraan ayah yang ada hanya perselisihan.
Sekedar informasi ketiga saudara saya laki-laki diantara mereka tidak ada yang diusik oleh ayah, mungkin karena mereka tak peduli terhadap apa yang terjadi di keluarga, atau mungkin karena mereka mengikuti jejak ayah, yaitu tidak menaati perintah allah salah satunya dengan menjalankan sholat 5 waktu.
Maaf ibu Siti Urbayatun, jikalau penjelasan saya terlalu panjang dan bertele-tele.
Pertanyaan saya adalah :
1) Bagaimana cara saya menyikapi segala tindak tanduk ayah?
2) Apakah saya termasuk anak durhaka? karena setahu saya, yang harus kita cintai adalah ibu, ibu, ibu, lalu ayah
sinta

Siapa Sahabat Setia Kita

Pernah tidak kamu merasa resah, atau tidak tahu mau buat apa dan rasanya bosan tidak terhingga, semua serba salah dan ketika itu semua orang kena marah.
       Akhirnya kamupun masuk kamar dan menguncinya, kemudian diam-diam tertawa mengingat bahwa pembantu rumahmu berwajah kecut dan tergopoh membawakan permintaanmu namun dengan wajah merah kamu pergi, masuk dalam kamar membuat pembantumu bertanya-tanya “kok..nona lebih galak dari nyonya...”
       Wah, rasanya pasti kamu pingin banget punya sahabat setia, yang dimatamu gak rese, gak bikin capek, gak bikin bete..!
      

Cara Menyimpan Mainan

Kamu tahu, dahulu ada sebuah kisah seorang anak yang memiliki orangtua yang miskin. Anak tersebut saudaranya ada 7 orang dan semuanya rajin belajar, dan sang ayah yang hanya bekerja sebagai tukang sol sepatu, mengutamakan anak-anaknya untuk bersekolah dan mencukupi kebutuhan sekolah anaknya apapun yang anaknya inginkan, seperti buku, sepatu sekolah, pensil, rautan, folder, apa saja yang diminta dan dibutuhkan anaknya pasti dia kabulkan walau sang ayah membanting tulang dan bekerja siang malam.
     Ayahpun percaya dan berharap bahwa jika anak-anak dapat bersekolah dan memiliki pendidikan yang layak, baik dan terarah maka akan menjadi orang yang sukses dan memiliki kehidupan yang lebih baik. Jadi bagi ayah walau harus kerja keras siang malam, ayah bersedia mencari uang untuk kepentingan sekolah anak-anaknya dan tentunya dengan cara yang halal, karena ayah yakin mencari rizki yang halal adalah salah satu ikhtiar untuk mencapai cita-cita anak-anaknya.
     Namun tibalah hari ulangtahun sang anak yang ke-7, Tiara, memang dalam keluarga tersebut tidak dikenal ulangtahun. Tetapi disekolah Tiara, semua anak yang berulangtahun pasti mendapat hadiah. Dengan menahan iri, Tiara diam saja dan menyadari, usiaku berapapun ayah pasti tidak mampu membelikan mainan dan menurutnya tidak perlu.
      Dihari ulang tahunnya, Tiara hanya dapat melamun dan berdiam diri sambil menunggu hari berlalu seperti hari-hari sebelumnya, tidak ada yang special meski ini adalah hari ulang tahunnya. Tetapi ketika ayah pulang, sebuah kejutan besar diberikan sang ayah.

Buat Apa sih Punya HANDPHONE

  “Umi tahu kan kalau anak-anak seumuranku rata-rata sudah punya handphone canggih?” tanya anakku yang saat ini genap berusai 8 tahun, “ada yang punya blackberry loh mi..itu lho blackberry seperti yang dipunyai abi…” lanjut anakku.
        “Handphone penting loh mi, kalau aku diculik, aku akan beritahu posisiku dimana, penculiknya seperti apa dan raut wajahnya bagaimana,” urai anakku panjang lebar dan penuh bujukan agar aku mau membelikan dia handphone.
        “Tapi handphonenya jangan yang mainan ya mi, yang bisa bunyi yang bisa nelpon nenek, nelpon ibu guru dan ...bla bla bla...” cerocosnya tanpa henti, dan sejenak membuatku tertegun.
        “kok..? apa sih yang membuatmu sangat ingin menggunakan handphone, apakah kamu hanya ikut-ikutan teman-teman atau memang betul-betul ingin gunakan handphone sebagai media untuk berkomunikasi?” tanyaku pada Rio yang mulutnya hanya ternganga saja mendengar kata-kata sulit, media dan komunikasi. “Hehehe…” aku tersenyum lucu; “belum ngerti saja sudah ribut…” jawilku ke mulutnya yang masih ternganga.
        Apa sih gunanya handphone bagi anak-anak, aku melihat bahwa mereka menjadi asyik sms atau online dan aku merasakan semua akhirnya menjadi sms (semua menjadi sendiri-sendiri), ikatan keluarga rasanya hilang, gelak tawa bersama menonton film Mr. Bean yang lucu pun jarang terdengar lagi
        Semua menjadi asyik sendiri, sosoknya memang ada di dekat kita, namun jiwanya entah kemana, pikirannya pun cenderung melayang pada orang yang tidak nampak namun ada diseberang sana, nun jauh di dunia maya, dunia sms, dunia handphone…
       

Jangan Terlalu Lama di TV dan Game Karenna Berdampak Buruk pada Anak

Membiarkan anak terlalu lama nongkrong di depan TV berdampak buruk pada segi psikologis dan hubungan sosialnya
Hidayatullah.com— Berapa lama waktu dihabiskan anak Anda berlama-lama di layar TV dan nonton game? Nah, sebaiknya para orangtua berhati-hati memberikan waktu tepat bagi anak untuk menonton TV dan bermain game. Penelitian terbaru menunjukkan, lebih dari dua jam sehari menonton televisi ataupun bermain "video game" di komputer dapat memberikan risiko yang lebih besar bagi anak-anak pada masalah kejiwaan apapun tingkat aktivitas mereka, demikian menurut sebuah penelitian di Inggris pada Selasa (12/10).
Para peneliti dari Universitas Bristol meneliti lebih dari 1.000 anak kecil yang berumur sepuluh hingga 11 tahun. Selama lebih dari tujuh hari, mereka mengisi kuesioner yang menanyakan intensitas waktu yang mereka habiskan sehari-hari di depan televisi atau komputer dan menjawab pertanyaan yang menjelaskan keadaan jiwa mereka, termasuk emosi, tingkah laku, dan masalah yang bersangkutan lainnya sementara sebuah pengukur tingkah laku (accelerometer) memantau aktivitas fisik mereka.
Jumlah selisih kerumitan kejiwaan secara signifikan sebanyak sekitar 60 persen lebih tinggi bagi anak kecil yang menghabiskan waktu lebih dari dua jam selama satu hari di depan salah satu layar tersebut, dibandingkan dengan mereka yang menonton pada waktu yang lebih sedikit, kata laporan para peneliti di dalam jurnal Pediatrics.
Angka selisih tersebut menjadi berlipat bagi anak kecil yang menghabiskan waktu lebih dari dua jam di depan kedua jenis layar tersebut selama sehari. Para peneliti menemukan hasil ini tanpa memerhatikan jenis kelamin, umur, tingkat pubertas, atau tingkat pendidikan dan kemampuan ekonomi dan tidak memantau keaktifan anak tersebut selama sisa harinya.
"Kami mengerti aktivitas fisik baik bagi kesehatan jiwa dan tubuh pada sang anak dan terdapat beberapa bukti bahwa menonton layar itu mengakibatkan kelakuan yang negatif," ujar Dr. Angie Page kepada Reuters Health.

Rabu, 13 Oktober 2010

Dampak Anak di Depan Komputer/TV Tak Lebih dari Dua Jam !!

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK--Selama lebih dari dua jam sehari menonton televisi ataupun bermain "video game" di komputer dapat memberikan risiko yang lebih besar bagi anak-anak pada masalah kejiwaan apapun tingkat aktivitas mereka, demikian menurut sebuah penelitian di Inggris pada Selasa.

Para peneliti dari Universitas Bristol meneliti lebih dari 1.000 anak kecil yang berumur sepuluh hingga 11 tahun. Selama lebih dari tujuh hari, mereka mengisi kuesioner yang menanyakan intensitas waktu yang mereka habiskan sehari-hari di depan televisi atau komputer dan menjawab pertanyaan yang menjelaskan keadaan jiwa mereka, termasuk emosi, tingkah laku, dan masalah yang bersangkutan lainnya sementara sebuah pengukur tingkah laku (accelerometer) memantau aktivitas fisik mereka.

Selasa, 12 Oktober 2010

Ada Delapan Kunci “Menjaga” Anak

Selain delapan “kunci”, hendaknya para orangtua tampil menjadi teladan bagi buah hatinya

Hidayatullah.com--Anak merupakan amanah dari Allah Subhanahu wa Ta’ala. Karena amanah, maka kelak Dia akan meminta pertanggungjawaban kepada kita atas amanah tersebut.

Jika anak-anak tumbuh menjadi shalih dan shalihah, tentu akan membawa keuntungan dunia dan akhirat bagi orangtuanya. Sebaliknya, jika orangtua lalai dalam mengajar dan mendidik, keberadaannya akan membawa bencana dunia dan akhirat.

Bukan satu dua kali kita dikejutkan dengan pemberitaan akibat ulah anak-anak kita. Seorang siswa yang sopan, tiba-tiba bisa bunuh diri. Seorang mahasiswa yang ketika di rumah kalem, tiba-tiba bisa menjadi perampok bahkan memperkosa atau membunuh teman dekatnya. Yang tak kalah mengejutkan, berita terbaru dari Jawa Timur, seorang gadis belia, sudah mampu menjadi bos mucikari dan agen pelacuran. Sungguh mengagetkan.

Senin, 11 Oktober 2010

Ciri-ciri si Buyung Kecanduan Pornografi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Kecanduan pornografi mulai menghampiri anak-anak di usia sangat muda. Untuk memahami seseorang kecanduan pornografi atau tidak diakui oleh Psikolog Keluarga Elly Risman sangat sulit. ''Susah dikenali karena si pecandu merahasiakan dan cenderung bersembunyi untuk melihatnya,'' tutur dia.

Namun ada beberapa ciri yang kemungkinan bisa menjadi petunjuk apakah seseorang kecanduan pornografi atau tidak. Ciri-ciri tersebut suka menyendiri, kalau bicara tidak menatap mata, prestasi akademik turun kaerna sulit konsentrasi akibat ngantuk semalaman berselancar melihat situs porno, berkelakuan jorok seperti suka memegang alat vital lawan jenis atau mencium lawan jenisnya, suka berkhayal, banyak minum, saat membuka internet sangat lama dan jika ditegur marah.

Rabu, 06 Oktober 2010

Ternyata Menghafal Al-Qur'an Dapat Tingkatkan Prestasi Akademis

Orang yang terbiasa menghafal al-Qur'an, maka ia akan belajar keseriusan dalam hidup, serta belajar mengatur hidupnya

Hidayatullah.com--Para akademisi dan spesialis sependapat bahwa menghafal al-Qur'an memiliki efek yang baik dalam pengembangan keterampilan dasar pada siswa, serta dapat meningkatkan pendidikan dan prestasi akademis.

Dr. Abdullah Subaih, profesor psikologi di Universitas Imam Muhammad bin Su'ud al-Islamiyah di Riyadh, menyerukan kepada para pelajar agar mengikuti halaqoh-halaqoh menghafal al-Qur'an. Ia juga menegaskan bahwa hafalan al-Qur'an tersebut dapat membantu untuk konsentrasi dan merupakan syarat mendapatkan ilmu.

Jumat, 01 Oktober 2010

Ibu Susu dan Susu Kaleng

Dengan menggendong bayinya yang masih sangat lemah dan kecil, ibunda Aminah menanyakan kepada beberapa wanita apakah mereka mau menyusui anaknya, Muhammad, dan rata- rata mereka mengajukan harga yang mahal, katanya; "boleh saja tapi harganya sekian dan sekian..." sejenak bunda Aminah terdiam, betapa mahalnya harga yang harus dibayar kepada ibu susu bagi anak tercintanya itu, dan rupanya, pada hari terakhir bunda Aminah berdoa yang didengar oleh Allah, sehingga dipertemukanlah beliau dengan seorang wanita yang kurus kering, dengan menggendong anak yang kurus juga, sejenak bunda Aminah ragu-ragu, apakah mampu wanita kurus kering yang kemudian diketahui namanya Halimah  Tusadiyah menyusui bayinya, sedangkan bayi yang ada dalam gendongannya sendiri begitu kurus. Tetapi akhirnya bayi Muhammad yang dikemudian hari menjadi Nabi besar dan Nabi terakhir disusui oleh bunda Halimah Tusadiyah.
    Ibu bercerita dengan sangat serius mengenai ibu susunya Nabi Muhammad, tentu saja anak-anak tak terbayang ibu susu itu seperti apa, apakah ibu-ibu yang menjual susu dan juga tak terbayang bila ada anak yang disusui oleh ibu orang lain.
   

Rabu, 29 September 2010

Bagaimana Gangguan Tumbuh Kembang bayi

Laju pertumbuhan fisik dan perkembangan bayi tak boleh lepas dari pandangan orangtua. Ada patokan khusus yang bisa menunjukkan apakah laju pertumbuhan fisik bayi Anda berjalan normal atau tidak.
Demikian juga halnya dengan perkembangan kemampuan bayi. Meski suatu kemampuan tidak akan dikuasai di usia yang sama pada setiap bayi, namun ada rentang waktu yang masih dianggap normal.

Waspadai bila:
Usia 0-1 bulan
- Kepala bayi terkulai lemas saat ditelungkupkan.
- Si kecil terlihat malas atau lemah mengisap.
- Bayi menangis di luar pola atau kebiasaan, semisal tangisannya tertahan atau disertai kejang.

Usia 1-2 bulan
- Waspada bila bayi tidak memberikan respon dengan gerakan atau kedipan mata, alias diam saja, terhadap suara yang ditimbulkan. Mungkin ada yang tidak beres pada pendengarannya.

Selasa, 28 September 2010

Empat Langkah Agar Anak Cerdas Secara Emosi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Seorang anak akan tumbuh dan berkembang dengan baik tentu karena peran orang tua dan lingkungan sekitarnya. Namun, kebebasan seorang anak untuk berekspresi kadang terhambat lantaran anak-- terlebih laki-laki-- sering dilabelisasi terhadap sosok yang harus kuat. Tidak boleh menangis.

Padahal, jenis emosi baik senang, sedih, bangga, haru, dan jijik itu semua perasaan yang baik laki-laki maupun perempuan boleh mengekspresikannya. Demikian penuturan Fadhilah Suralaga, M.Psi,  Pembantu Dekan (Pudek) Bidang Akademik Fakultas Psikologi UIN Jakarta. Lebih lanjut Pudek I yang juga merangkap dosen psikologi pendidikan UIN Jakarta ini menegaskan bahwa pada hakikatnya perempuan dan laki-laki adalah sama.

Pergunakan Cara Bijak Membentuk Kepribadian Anak

PADA usia balita, anak biasanya sudah mulai memunculkan kepribadian asli dalam dirinya. Pada masa ini peran orangtua penting dalam memberikan arahan dan bimbingan yang tepat agar buah hati tumbuh dengan kepribadian baik.

Semua orangtua tentu ingin melihat anak-anaknya tumbuh sehat, cerdas, dan berkepribadian baik. Dengan begitu, si buah hati akan sukses dalam segala hal dalam kehidupannya kelak. Namun, banyak orangtua yang sering kali menunjukkan ekspektasi, bahkan ambisi yang berlebihan dalam mendidik anak yang justru bisa menimbulkan masalah bagi proses pembentukan kepribadiannya.

Padahal, anak-anak adalah petualang dan pembelajar sejati yang penuh kejujuran dalam merealisasikan pikiran dan mengekspresikan perasaannya. Dalam prosesnya, kepribadian terbentuk berdasarkan hasil meniru, baik di lingkungan keluarga maupun dari luar. Akan tetapi, faktor internal dalam keluarga dalam membentuk kepribadian, juga membangun kecerdasannya memiliki porsi lebih besar.

Misalnya, penyaluran kasih sayang, perhatian, pola asuh, didikan, dan metode pendekatan dari orangtua. Di samping itu, Anda juga harus menyadari dan memahami adanya faktor alami seperti bakat dan dorongan minatnya. Karena itu, dalam upaya membentuk kepribadian dan mendidik anak, serta mengantarkannya menuju kesuksesan, ada beberapa hal yang harus benar-benar dipahami orangtua.
 

Perkataan Lembut Ibu Ternnyata Tenangkan Anak

Suara ibu yang berasal dari telepon sama efektifnya dengan pelukan dalam mengurangi ketegangan anak

Hidayatullah.com--Tim peneliti Amerika menemukan bahwa kata-kata lembut dari seorang ibu dapat meredakan ketegangan fisik anaknya dan mengurangi tingkat hormon stres yang dikeluarkan oleh tubuh anak.

Artikel yang diterbitkan jurnal Royal Society Inggris menyatakan bahwa suara ibu yang berasal dari telepon juga sama efektifnya dengan pelukan dalam mengurangi ketegangan anak.

Ketika kita gelisah, tubuh akan menghasilkan hormon kortisol yang berbahaya bagi kesehatan setelah terakumulasi dalam jangka panjang.

Ternyata Anak Bebakat Belum Tentu Sukses

Anak-anak dengan bakat luar biasa ternyata sama besar kemungkinannya untuk gagal maupun sukses pada masa dewasa. Dalam salah satu penelitian ter luas yang pernah diadakan, ditemukan bahwa dari 210 anak berbakat, hanya tiga persen yang akhirnya "jadi orang".

Professor Joan Freeman mengatakan dari 210 anak-anak yang dia teliti, hanya setengah lusin yang bisa dikatakan meraih 'kesuksesan konvensional'. "Pada usia enam atau tujuh tahun anak berbakat memiliki potensi yang mencengangkan, tetapi banyak dari mereka terjebak dalam situasi potensi yang terpasung," kata Freeman seperti yang dikutip Daily Mail, Senin.

Senin, 27 September 2010

Bagaimana Cara Menghinndari Kesalahan Memotivasi

Oleh: Mohammad Fauzil Adhim

Kalau boleh, saya ingin mengatakan bahwa setiap ibu mendambakan anak-anaknya menjadi manusia yang berguna sesuai harapan orangtua.

Naluri setiap ibu menyayangi dan mendidik anak-anaknya agar kelak tidak saja berhasil bagi dirinya sendiri, tetapi sekaligus membahagiakan orangtua, tetangga dan masyarakat.

Keberhasilan anak dalam meniti hidupnya adalah keberhasilan orangtua, terutama ibu. Karena perjalanan anak banyak ditentukan oleh pendidikan yang diberikan oleh ibu selama masa-masa perkembangan.

Didorong oleh rasa sayangnya kepada anak, seorang ibu banyak tampil memotivasi anak. Tindakan ini bagus. Anak yang berhasil, seringkali lahir justru bukan dari banyaknya fasilitas yang dimiliki. Lebih penting dari itu, motivasi tinggilah yang banyak memberi sumbangan pada semangat anak demi berusaha dan menyikapi “kesulitan-kesulitan“ yang dialami.

Tetapi…

Manusia Primitif Nyatanya Lebih Baik Mendidik Anak

Masyarakat modern mungkin menilai manusia zaman primitif identik dengan pemikiran kuno. Tapi tahukah anda bila manusia zaman primitif jempolan untuk urusan mendidik anak. Pasalnya, hasil didikan orang tua zaman batu melahirkan generasi yang mahir dalam memburu dan mengumpulkan makanan. Kalangan peneliti berkeyakinan orang tua zaman primitif sukses besar menciptakan generasi fungsional.

Psikolog, Darcia Narvaez menuturkan cara mendidik orang tua zaman primitif cenderung memiliki gagasan yang lebih baik ketimbang orang tua di abad 21. Menurut Narvaez model cara mendidik orang tua zaman modern terlalu protektif hingga mereka tidak rela anak mereka menangis, lebih banyak menghabiskan banyak waktu di dalam rumah dan ASI bertahun-tahun.

Jumat, 24 September 2010

Ternyata Gaya Hidup Ibu Berdampak pada Kesehatan Anak

Terdapat bukti ilmiah yang mengungkapkan besarnya peranan orang tua serta kondisi kehidupan keluarga dalam kesehatan anak

Hidayatullah.com--Surat kabar Inggris Observer menulis, terdapat kemungkinan terjadinya serangan kanker pada anak-anak akibat dari gaya hidup ibunya yang kurang sehat, meskipun kondisi itu terjadi sebelum kehamilan. Beberapa faktor utamanya seperti merokok, minum alkohol, dan beberapa zat-zat beracun lainnya yang termakan saat dalam kehamilan, akan menyebabkan serangan kanker pada masa akhir hidupnya. Demikian dilansir Al-Jazeera.net (19/9).

Hadiah Uang Bagi Anak-Anak di hari Lebaran (Ampaw)

Wajahnya terlihat memelas dan menunggu, namun tanpa ragu kuulurkan seplastik kue-kue dan coklat, permen dan lolipop pada anak-anak kecil tamu-tamuku, ketika aku buka openhouse dirumah. Halal bihalal openhouse yang mengundang kerabat dan kawan-kawan makan ketupat sekedarnya, yang penting telah berjumpa dan silaturahminya, bukan makannya, walau makan juga penting, namun ketemu tanpa beban dan senyum dengan wajah manis saja sudah membuat kami bahagia.  
     Anak demi anak bersalaman dan aku tahu atau mungkin soktahu, beberapa anak yang besar-besar mereka menanti pemberian uang dalam amplop ampaw, yaa walau hanya seribu, duaribu limaribu, atau duapuluhribu, bila diberi ampaw, anak-anak terlihat lebih gembira daripada kue-kue.
    

Jumat, 17 September 2010

Ibu Hamil Kurang Iodium Potensi Sebabkan Bayi Kerdil

YOGYAKARTA--Ibu hamil yang kekurangan iodium dapat menyebabkan bayi tumbuh dengan tubuh kerdil atau kretinisme dan tingkat kecerdasannya rendah. Hal ini disampaikan peneliti dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Sofia Pranacipta.

"Kekurangan iodium juga dapat berakibat pada kematian janin dalam kandungan," kata Sofia yang meneliti tentang hubungan kadar ekskresi iodium urin (EIU) dengan 'intelligence quotient' (IQ) pada remaja di daerah endemik gangguan akibat kekurangan iodium (GAKI), Jumat (17/9).

Menurut Sofia, pemberian iodium pada ibu hamil juga dapat meningkatkan skor IQ atau tingkat kecerdasan pada anak yang dilahirkan. "Hal itu berbeda jika iodium diberikan kepada remaja, karena remaja dimungkinkan telah mencapai pertumbuhan maksimal dari sel otak sehingga pemberian iodium tidak memengaruhi peningkatan IQ," katanya.

Usia Berapa Tahun Anak Mengerti Kalimat Kiasan?

LONDON--Memasuki usia pertumbuhan, anak-anak mulai mengikuti apa yang dia lihat dan dengar. Karena itu, pemberian stimulus positif menjadi modal yang baik bagi pertumbuhan si kecil.

Studi terbaru mengungkap memasuki usai empat tahun, anak-anak mulai memahami kalimat-kalimat kiasan atau metafora. Temuan ini cukup mengejutkan mengingat riset sebelumnya menyimpulkan bahwa anak-anak berusia 10 tahun mulai mengerti tentang penggunaan kalimat kiasan.

Riset itu juga mengungkap anak-anak diusia 4 tahun mulai berani mempraktikkan kalimat kiasan layaknya berusia diatas 10 tahun. Sebab itu, peneliti menyarankan kepada orang tua agar lebih banyak mengembangkan pengetahuan berbahasa kepada anak sebelum memasuki usia sekolah.

Kamis, 16 September 2010

Obesitas Pada Anak Bisa Terjadi Karena Kurang Tidur

Ya, anak bayi yang mungil tetapi tembem dan montok memang lucu. Namun, hati-hati, bayi yang kelewat gemuk bisa terancam sakit di masa depannya. Obesitas, atau kegemukan bisa terjadi pada anak yang kurang tidur di malam hari.

Sebuah studi yang dilansir Archives of Pediatrics and Adolescent Medicine mengatakan, bayi dan anak yang waktu tidurnya kurang dari 10 jam tiap malamnya bisa mengalami kenaikan berat badan dari normal ke berat badan berlebih, dan kemudian obesitas hanya dalam waktu 5 tahun.

Sebuah fakta, yang mencengangkan terjadi selama 30 tahun terakhir ini tercatat oleh University of Washington. Berat badan bayi dan anak-anak dalam rentang waktu ini mengalami kenaikan dua kali lipat untuk rentang usia 2-5 tahun, dan tiga kali lipat untuk anak usia 6-11 tahun.

Menanamkan Sejak Dini Agar Anak Tidak Boros

“Mencegah adalah lebih baik daripada mengobati”
“Sedia payung sebelum hujan”
Kedua ungkapan di atas merupakan dua buah kalimat sederhana yang mengandung satu makna. Jika diaplikasikan dengan baik, maka insya Allah akan dapat memberikan manfaat yang sangat baik dalam bidang apapun. Kedua ungkapan di atas juga senada dengan wasiat Rasulullah saw yang berbunyi :
“Bekerjalah untuk duniamu sebanyak-banyaknya, seolah-olah engkau akan hidup untuk selama-lamanya. Dan bekerjalah untuk akhiratmu, seolah-olah engkau akan mati besok”. (HR. Ahmad-Attirmidzi).
Dalam hal ini, di dalam Al Quran Allah swt juga telah mengingatkan kepada kita dalam surat Al Hasyir ayat: 18, yang artinya :
“Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaknya setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok, dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhna Allah Maha Teliti apa yang kamu kerjakan”. QS. 59:18.

Bermain Game Perang Ternyata Memberikan Manfaat

Menjamurnya permainan tembak menembak seperti airsoft gun atau skirmish dan beragam game komputer serta online membuat ketar-ketir para orang tua. Mereka khawatir permainan macam itu dapat mengganggu jam belajar si anak. Namun, sebuah studi yang dipublikasikan Journal Current Biology mungkin bisa merendam kekhawatiran orang tua.

Rabu, 15 September 2010

Bagaimana Mengajak Anak Mempertahankan Puasa

“Ini si Zaki sudah dua minggu puasa belum pernah tinggal,” demikian ayahnya membanggakan anak laki-laki kecilnya yang berusia 8 tahun.
“Iya ayah.. Zaki kan hanya ngikutin apa kata ayah saja, karena kata ayah, bagi orang yang berpuasa sebulan penuh maka dosanya akan dihapuskan dari ramadhan yang tahun ini ke ramadhan tahun lalu,” ungkapnya dewasa, sok dewasa mungkin, sambil memasukkan segumpal nasi lagi ke dalam mulutnya dan tidak berhenti mengunyah.
“Apa sih kiatnya agar anak-anak bisa bertahan puasa sebulan penuh sampai ramadhan selesai?” Pertanyaan itulah yang membuat bu Ina, ipar dari ayahnya Zaki melayangkan sms ke ibunya Zaki yang kemudian menjawab dengan nada tawa. Namun mengingat bahwa hal itu penting juga untuk diberitahu pada ibu-ibu yang lain, maka ibunya Zaki membuat kiat-kiat mempertahankan puasa agar anak kuat sebulan penuh.
Berikut uraiannya, semoga uraian ini bermanfaat juga bagi ibu-ibu lainnya yang memiiki anak dibawah usia 12 tahun (belum wajib puasa, belum akil baligh), namun ingin anaknya kuat berpuasa sebulan penuh.
Mari kita simak uraian berikut ini.

Selasa, 14 September 2010

Apakah Anak Anda Sedikit Tidur? Awas Obesitas Lho...

Anak berusia empat tahun ke bawah yang mendapat kurang dari 10 jam tidur per malam memiliki kecenderungan akan menjadi kegemukan (obesitas) dalam lima tahun kemudian, menurut penelitian Amerika Serikat (AS).

Para peneliti dari Universitas California dan Universitas Washington di Seattle melihat kaitan antara tidur dan berat badan pada 1.930 anak usia 0 - 13 tahun yang turut serta dalam survei pada 1997 dan survei kembali lima tahun kemudian pada 2002, demikian laporan Reuters Health.

Bagi anak yang empat tahun atau lebih muda pada saat survei pertama, tidur kurang dari 10 jam per malam berhubungan dengan hampir dua kali lipat peningkatan resiko menjadi kelebihan berat badan atau obesitas pada saat survei kedua.

Pada anak yang lebih tua, waktu tidur pada survei pertama tidak berkaitkan dengan status berat badan pada survei kedua tetapi penelitian tidur singkat yang terkini menghubungkan dengan meningkatnya kemungkinan perubahan dari berat badan normal menjadi kelebihan berat badan atau dari kelebihan berat badan menjadi obesitas.

Dr. Janice F. Bell dari Universitas Washington mengatakan penelitian ini menunjukkan usia dini bisa menjadi "waktu kritis" karena waktu tidur dapat menentukan masa depan kondisi berat badan anak.Menurut Yayasan Tidur Nasional, usia bayi dari satu hingga tiga tahun seharusnya tidur selama 12 - 14 jam, anak TK berusia 3 - 5 tahun seharusnya tidur 11 - 13 jam, dan usia 5 - 10 tahun seharusnya tidur selama 8,5 - 9,25 jam per malam.

Senin, 06 September 2010

IDUL FITRI

Bagaimana Tips Menjawab Pertanyaan Anak tentang Seks

'Kenapa dada ibu kok besar, sedangkan dadaku kecil?' `Kenapa laki-laki kalau pipis berdiri sedangkan perempuan jongkok?' `Kenapa ibu bisa hamil?'

Pernahkah Anda mendapatkan pertanyaan seperti itu dari anak? Bagaimana Anda menjawabnya? Sebagian besar orang tua merasa kesulitan menjawab pertanyaan anak soal seks. Mereka akan berkelit atau bahkan mengalihkan topik pembicaraan.

Itulah mengapa pendidikan seks pada anak sejak dini itu penting. "Biasanya kalau orang tua tidak siap menjawab pertanyaan, pertanyaan anak akan disetop, dan kreativitas bertanya anak dihentikan," jelas Direktur Lembaga Konsultasi Psikologi Daya Insani, Sani B Hermawan.

Lankah-Langkah Menjadikan Anak Tidak Sekedar Pintar

Untuk menghadapi persaingan dan tantangan masa depan pintar saja tidak cukup. Anak-anak butuh kemampuan lain, seperti mudah bergaul, tangguh, dan lebih percaya diri dalam menghadapi masa depannya. Semua itu harus dipersiapkan oleh orang tua sejak dini. Dukungan positif  orang tua, khususnya ibu, menjadi cara paling efektif untuk mempersiapkan bekal masa depan sang buah hati.

Menurut psikolog dan play therapist, Mayke S Tedjasaputra, penting sekali orang tua melakukan positive parenting,  yakni pola pengasuhan yang suportif, konstruktif, dan menyenangkan bagi anak. Yang dimaksud suportif adalah orang tua mendukung perkembangan anak. Sedangkan konstruktif berarti pola pengasuhan dilakukan dengan cara yang positif, menghindari kekerasan dan hukuman. "Juga harus didukung dengan cara yang menyenangkan, misalnya melalui kegiatan bermain," lanjut Mayke.

Kamis, 02 September 2010

Mudik Aman Bersama Bayi

PULANG kampung, rutinitas saat Lebaran. Tak peduli jaraknya jauh dan waktu tempuhnya lama, pasti diusahakan. Bahkan tak jarang, bayi yang usianya kurang setahun pun dibawa serta.

Seperti yang dilakukan Devi Indrayana (29), ibu dari Argianno Aprilio (10 bulan). Rencananya, ia akan mudik dengan kereta api Jakarta-Solo bersama suami dan putranya itu. “Pasti nanti Eyang putri dan Eyang kakungnya senang lihat cucu pertama mereka,” alasnya.

Mudik sekali setahun ini memang ditunggu-tunggu. Perjalanan pun bisa ditempuh lewat jalur darat, laut atau udara. Moda transportasi yang umumnya digunakan adalah mobil, kereta api, sepeda motor, kapal laut dan pesawat. Nah, agar mudik bersama si kecil aman, simak tip istimewa dari dr Herbowo AF Soetomenggolo SpA dari RSIA Hermina Jatinegara, Jakarta berikut ini!

Anak Diejek Temannya

text TEXT SIZE :  
Share
Bagi anak, ejekan bisa memberikan dampak negatif. (Foto: Google)
EJEKAN memang kadang menyakitkan. Itu pula yang terjadi saat anak diejek temannya. Bagaimana Anda membantu anak kuat dan tahan menghadapi ejekan tersebut?

Bodoh, gendut, jelek mungkin ejekan yang sering dilontarkan oleh anak usil terhadap anak yang memiliki kekurangan, dan itu bisa saja terjadi pada siapa saja, termasuk anak kita. Dikatakan ahli kejiwaan dari Rumah Sakit Internasional Omni Alam Sutera Tangerang, dr Kresno Mulyadi SpKJ, anak yang suka diejek akan memberikan dampak yang negatif terhadap dirinya. ”Ejekan berkaitan dengan harga diri atau kiprah diri anak,” tandas psikiater lulusan Fakultas Kedokteran, Universitas Airlangga ini.

Anak yang sering diejek akan mengalami tekanan yang berdampak pada kesehatan kejiwaannya. Salah satu dampaknya adalah pembangunan identitas yang menjadi tidak optimal. Selain itu, ejekan yang berulang-ulang akan membuat anak mendapatkan sugesti dan berpikir bahwa ejekan tersebut benar adanya.