Senin, 31 Januari 2011

Kelakuan Anak Saat Dewasa Bisa Diprediksi Dari Umur 3 Tahun

Hidayatullah.com--Ciri-ciri anak yang akan tumbuh menjadi seorang pelaku kriminal bisa dikenali sejak usia 3 tahun. Jika di usia tersebut anak belum juga punya kontrol diri, saat dewasa ia punya kecenderungan lebih besar untuk berperilaku negatif.

Tim peneliti gabungan dari Inggris, Amerika Serikat dan Selandia Baru mengungkap hal itu setelah mengamati 1.000 responden yang lahir antara April 1972 hingga Maret 1973. Kontrol diri para responden saat masih berusia 3 tahun dinilai berdasarkan pengakuan para guru dan orang tuanya.

Saat para responden tumbuh hingga usia 30-an tahun, peneliti membandingkan perilakuknya saat itu dengan kemampuan kontrol diri saat masih kecil. Ternyata responden yang kurang mampu mengontrol dirinya lebih banyak yang hidupnya bermasalah.

Jumat, 28 Januari 2011

Hidup Tanpa TV, Mungkinkah?

Banyak orang tua cemas terhadap pengaruh buruk TV pada anak. Sampai-sampai, ada yang tak menyediakan pesawat TV di rumah. Padahal, TV juga bisa menjadi sarana pendidikan, lho. Jadi, mungkin enggak, sih, anak hidup tanpa TV?

'Kenapa tidak?" ujar M. Elisabeth Arman, SPsi, pengajar pada Fakultas Psikologi Unika Atma Jaya, Jakarta. Malah menurut Lisa, sapaan akrabnya, kondisi tanpa TV amat ideal buat anak usia batita karena TV belum memberi manfaat pada mereka.

Rabu, 26 Januari 2011

Bosan !!!!!!

“Bosan Mi, rasanya aku ingin mati kebosanan disini, karena tidak ada apa-apa, sementara semua kawan-kawanku main bola atau baca buku cerita, namun semua buku yang aku bawa sudah selesai aku baca, bahkan aku bacanya dua kali.. aku ingin pindah saja yaa Mi dari sekolah asrama ini..!” Demikian Ryan mengeluh kepada ibunya melalui sms. Di asrama Ryan, memang anak-anak tidak diperbolehkan menggunakan atau membawa handphone, namun bila orang tua meminta ijin, biasanya diperbolehkan asalkan handphone disimpan di ruangan administrasi guru yang bersebelahan dengan ruang kepala sekolah, dan hanya boleh dipergunakan pada waktu-waktu tertentu.

Selasa, 25 Januari 2011

Bagaimana menjadikan Siswa Semangat Belajar

“Assalamu’alaikum adikku Evi” sapa salah satu kakakku dari majelis taklim.
“Wa’alaikum salam kak. Ada apa kak, tumben nelpon?”
“Besok ada kegiatan ngga? Kakak mau minta bantuan untuk menggantikan teman kakak sebagai pengawas ujian. Kalau evi mau nanti no HP evi kakak kasih ke beliau. Dia ada urusan yang penting” jawab kakak penuh harap cemas agar aku menyetujuinya.
Berpikir sejenak-kesempatan ini belum tentu datang untuk kedua kali, jadi harus diambil pengalaman yang bermanfaat ini demi ilmu dan wawasan, maka kuberkata padanya dengan optimis, “OK kak. Insya Allah Evi bisa!”

Tarbiyah Anak

Mendidik anak kadang mirip mengasah sebuah pisau. Butuh ketelitian dan kehati-hatian. Kalau tidak, bukan sekadar pisau yang akan menjadi tajam; tangan pun bisa luka tergores.
Setiap ibu ingin punya anak yang saleh. Taat pada Allah, bakti sama orang tua. Kalau anak bisa seperti itu, ibu mana pun akan senang. Selain karena sukses menunaikan amanah Allah, kelak di masa tua pun bisa menenteramkan.
Namun, tidak semua keinginan baik punya jalan gampang. Karena anak bukan seperti mainan lilin yang bisa dibentuk cuma dengan gerakan jari tangan. Ada hal lain yang harus diperhatikan. Butuh kesabaran, juga keteladanan. Hal itulah yang kini dirasakan Bu Cici.
Ibu dua anak ini mungkin di antara mereka yang beruntung. Betapa tidak, Allah menganugerahinya dua anak yang baik dan cerdas. Yang balita sudah bisa baca Alquran, yang di SD hafal tiga juz. Subhanallah.
Namun, kondisi itu tidak bikin Bu Cici berpuas diri. “Masih banyak yang harus dilakukan!” ucap Bu Cici mengomentari ancungan jempol seorang temannya.

Mendidik dengan Hati

Oleh H Amka***   

"Maka, hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Allah), (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada per ubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui." (QS ar-Ruum [30] : 30).

Pendidikan, galibnya bertujuan sangat mulia, yaitu membentuk manusia menjadi pribadi yang kuat, berkarakter khas, dan akhlak mulia. Dalam konteks Indonesia, tujuan dan fungsi pendidikan telah dirumuskan dengan indahnya dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Jumat, 14 Januari 2011

Anak Sulungku

Matanya bekerjap-kerjap dan bibirnya terlihat bergetar, nampaknya anak lelaki berusia 11 tahun itu ingin mengucapkan sesuatu yang sulit untuk diucapkan. Keadaan mencekam yang tercipta pada pagi dingin tadi berlangsung hingga sekarang didalam rumah sehingga membuat suasana tidak nyaman.
Sang ibu terlihat sibuk menyiapkan sarapan dengan tangan yang masih penuh remah-remah roti. Celemek lusuh yang sesekali diangkatnya ke atas untuk menyeka keringat dan wajah masam sang ibu dengan bibir yang tertekuk semakin menyiratkan kegelisahan, membuat sang anak menjadi semakin merasa bersalah dan tidak enak hati atas apa yang terjadi di rumah itu.
              Jam sudah menunjukkan pukul 7 pagi, dan sekitar 10 menit lagi akan ada kereta api yang lewat yang akan menolong anak lelaki kecil itu berangkat menuju ke sekolahnya, namun tidak akan cukup waktu baginya untuk tidak datang terlambat ke sekolah sebelum ia berbicara dengan ibunya.
             Dengan kegelisahan yang semakin lama semakin memuncak dan diamnya sang ibu yang sibuk sendiri dengan wajah masam dan mulut cemberut tanpa suara sepatahpun, membuat anak lelaki kecil yang sangat disayanginya dan juga diharapkannya menjadi semakin panik dalam kebisuan yang menyakitkan bagi dirinya.
           

Pertumbuhan dan Perkembangan Anak


Dalam peristiwa pertumbuhan dan perkembangan anak memiliki berbagai ciri khas yang membedakan komponen satu dengan yang lain.

Pertumbuhan memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Dalam pertumbuhan akan terjadi perubahan ukuran dalani hal bertambahnya ukuran fisik, seperti berat badan, tinggi badan, lingkar kepala, lingkar lengan, lingkar dada, dan lain- lain.

Kamis, 13 Januari 2011

Bagaimana Bantu Anak Atasi Rasa Takut


RASA takut yang berlebihan terhadap sesuatu pada anak tentunya akan selalu mengganggu kehidupan si kecil. Bagaimana cara agar anak bisa mengatasi ketakutan tersebut?

Sejatinya normal bagi anak balita Anda memiliki rasa takut. Secara umum, kecemasan adalah kondisi alamiah yang membantu seorang manusia dalam mengatasi sebuah pengalaman baru dan melindungi dari ancaman bahaya. Mulai usia lima tahun, kekhawatiran anak Anda akan beralih dari dunia fantasi (monster dan alien) menjadi kejadian realitas (hewan, serangga, dan bencana alam seperti kebakaran, badai, dan gempa bumi).

Takut pada gelap dan ditinggal sendirian di malam hari, mungkin juga akan terus berlanjut. Berita di media massa tentang kematian, kejahatan, kekerasan, perang, atau bencana alam juga dapat menyebabkan ketakutan pada anak. Di usia lima tahun anak juga akan cemas menyangkut kesehatan orang-orang yang dicintainya jika melihat ada yang sakit, kecelakaan, atau meninggal dalam keluarga.

Awas Berlebihan Manfaatkan IT Bikin Anak Jadi Autis

Anak yang hidup di era kemajuan informasi teknologi (IT) membawa dampak buruk bagi terciptanya kualitas hubungan intrapersonal dengan orang lain. Dirjen Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan Nasional Suyanto menyatakan, anak sekarang lebih senang memanfaatkan teknologi jejaring sosial, seperti Facebook dan Twitter untuk berkomunikasi dengan orang tua hingga teman sekolah maupun bermain.

"Karena senang memanfaatkan teknologi secara berlebihan maka anak-anak zaman sekarang dalam berkomunikasi tak suka lagi bertatap muka dan bertemu langsung. Tapi, memanfaatkan teknologi jejaring sosial," kata Suyanto saat menutup acara The Second Science Camp SMP RSBI 2011 di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya, Kamis (13/1).

Selasa, 11 Januari 2011

Anak dari Orangtua Yang Cerai Rawan Berprilaku Kriminal

Menurut data, anak-anak dari orangtua yang bercerai tiga kali lebih besar kemungkinannya berperilaku kriminal 

 
Mahligai rumah tangga yang kandas di tengah jalan sudah ada sejak dulu sampai sekarang. Bedanya, dulu suami-istri tetap hidup bersama 'demi anak-anak mereka'. Sekarang lain, paling tidak di Belanda.
 
Mungkin bukan pemecahan yang tepat, karena anak-anak yang orang tuanya bercerai besar kemungkinannya terjerumus kedalam lingkaran kriminalitas. 
 
Menurut data, anak-anak dari orangtua yang bercerai tiga kali lebih besar kemungkinannya berperilaku kriminal dibanding anak-anak sebaya yang orang tuanya tidak bercerai. Demikian hasil penelitian Marieke van de Rakt seorang pakar sosiologi. 

Minggu, 09 Januari 2011

Tipe Susu Formula Pun Pengaruhi Bobot Bayi


Masih enggan menyusui dan memilih memberi susu formula untuk si kecil? Lebih baik untuk berhati-hati mulai sekaran. Tipe susu formula yang diberikan terutama pada bayi sangat mempengaruhi seberapa cepat mereka bertambah bobot, demikian menurut sebuah studi terabru.

Ini penting sekali untuk diketahui, ujar para periset, pasalnya penambahan bobot yang cepat selama satu tahun pertama akan meningkatkan risiko kesehatan bayi tersebut di kehidupannya nanti, mulai dari risiko obesitas, mengembangkan diabetes hingga penyakit lain.

Lupa

Manusia merupakan makhluk yang sempurna karena semua kelebihan-kelebihan yang dimiliki. Semua kelebihan itu harus disyukuri walaupun tidak bisa dipungkiri bahwa manusia sudah pasti memiliki kekurangan. Kelebihan yang patut disyukuri oleh manusia diantaranya adalah karena telah diberikan otak dan hati. Otak dan hati manusia merupakan bagian utama yang mampu mengendalikan kestabilan hidup manusia. Otak mampu mengendalikan fisik dan psikis manusia baik sadar maupun tidak.
          Terdapat kaitan yang erat antara otak dan pemikiran. Otak manusia terbagi menjadi otak besar, postnatal, otak tengah, otak tengah, otak belakang, dan otak kecil. Otak besar merupakan pusat saraf utama, karena memiliki fungsi yang sangat penting dalam pengaturan semua aktivitas tubuh, khususnya berkaitan dengan kepandaian (inteligensi), ingatan (memori), kesadaran, dan pertimbangan. Pada dasarnya otak mempunyai kapasitas memori yang besar. Oleh karena itu, seharusnya manusia dapat mengingat sesuatu dengan baik.              
          T

Jumat, 07 Januari 2011

Kami Terpacu Ulah Anakku!

Saya menyadari tidak akan hidup selamanya. Saya ingin ketika mati diiringi doa anak-anak yang sholeh dan sholehah

1 Desember 2004 adalah momen penting, di mana saat kehidupan saya berubah. Peristiwa ini terkait dengan kelahiran anak saya, Arvela Yasykhalis Risnandar.

Bertahun tahun tahun sebelumnya, jauh sebelum menikah, saya selalu berdoa kepada ya Allah seperti Nabiyullah Ibrohim as berdoa, "Ya Tuhanku, anugrahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang shaleh." Doa ini aku panjatkan bertahun-tahun, bahkan sebelum aku mengenal istri pujaan hatiku.

"Peluk-Cium" Cara Saudi Atasi Penculikan Bayi

Bayi dilengkapi dengan alat yang akan berbunyi jika terjadi beberapa kesalahan
Meningkatnya jumlah penculikan bayi dari rumah-rumah sakit Saudi beberapa waktu terakhir memaksa pemerintah untuk memikirkan penanggulangannya. "Peluk-Cium" pun dipilih untuk mencegah penculikan bayi.

Sebagaimana dilansir Arab News (5/1), Menteri Kesehatan Dr. Abdullah Al-Rabiah baru-baru ini meninjau ujicoba pelaksanaan sistem baru yang diterapkan di RS. Anak dan Bersalin Jeddah yang terletak di distrik Aziziyah.

Kementerian memperkenalkan sistem baru, setelah beberapa waktu terakhir terjadi peningkatan jumlah penculikan bayi dan bayi tertukar tidak sengaja di rumah-rumah sakit Saudi.

Kamis, 06 Januari 2011

8 Cara Agar Anak Mandiri

JAKARTA--Mempunyai anak mandiri, siapa yang tak ingin? Anak yang mandiri, artinya dia bisa melayani kebutuhan sendiri dan bertanggung jawab terhadap diri sendiri.

Untuk membentuk anak menjadi mandiri, bukanlah hal sulit, asal Anda telaten dn konsisten. Berikut ini kiat membentuk anak mandiri:

1. Awali dengan keterampilan mengurus diri sendiri. Mulai dari makan, menggosok gigi, dan memakai baju sendiri.

2. Berilah waktu untuk bermain bebas di mana mereka bisa mengembangkan idenya sendiri, sekaligus belajar menghibur dan menyibukkan diri sendiri.

3. Bertambah besar, mereka bisa membantu tugas rumah tangga seperti menyiram tanaman atau membuang sampah.

4. Bila semua berlangsung dengan baik, mereka sebaiknya dibiarkan mengatur waktunya sendiri dalam urusan sekolah dan pergaulannya. Orangtua hanya ikut campur bila mereka merasa sang anak melen ceng dari jalurnya.

5. Anak-anak harus diberi tanggung jawab dan dimintai pertanggungjawabannya bila mereka tak memenuhi tugasnya. Ini akan memberi perasaan penting dan mereka akan merasa bahwa orang tua mereka memercayai mereka melakukan tugas itu.

Rabu, 05 Januari 2011

Pijat Bayi Harusnya Dilakukan Orangtua Sendiri


Pijat bayi memang cara kuno, tetapi tetap bermanfaat untuk meningkatkan kesehatan bayi. Pijatan dan sentuhan pada tubuh mungil bayi Anda juga menjadi ungkapan cinta yang akan mempererat ikatan batin orangtua dan anak. Itu sebabnya para ahli menganjurkan pijat bayi dilakukan oleh ayah atau ibu, bukan diserahkan ke dukun pijat.
Tak hanya orang dewasa yang suka dipijat. Bayi pun perlu dipijat, terutama saat ia rewel yang menandakan ada rasa tidak nyaman pada tubuhnya. Beberapa orangtua bahkan akan segera membawa si kecil ke dukun pijat bila anaknya jatuh dari tempat tidur, tampak gelisah saat tidur, tidak mau makan, bahkan batuk dan pilek.

Selasa, 04 Januari 2011

Waspadai Sadisme Kartun Anak-anak "Tom And Jerry"

Hampir dipastikan anak-anak di Tanah Air pernah menyaksikan serial film kartun Tom and Jerry. Tapi tahukah Anda para orang tua bahwa film yang mengangkat kisah abadi perseteruan dua makhluk kucing dan tikus berbahaya bagi anak-anak karena menyuguhkan aksi sadisme?

Ketua Pimpinan Pusat Muslimat Nahdlatul Ulama, Khofifah Indar Parawansa meminta para orangtua terutama ibu untuk mewaspadai tayangan-tayangan merusak seperti yang terdapat pada Tom and Jerry atau film lainnya. “Di sejumlah negara Eropa seperti di Perancis sudah didemo besar-besaran, tapi di Indonesia film itu masih beredar luas,” katanya kepada Republika di Jakarta, Senin (3/1).

Selain itu, ungkap Khafifah yang juga Mantan Menteri Pemberdayaan Perempuan, hal lain yang menghawatirkan terutama bagi kaum perempuan adalah kebebasan informasi dan liberalisasi pemikiran yang menyangkut tiga hal pokok yaitu human right, women right, dan reproduction right. Liberalisasi pemikiran tidak ada lagi batasan dan melanggar nilai dan moralitas.

Gizi Dalam Kandungan Ternyata Pengaruhi Kesuburan Hingga Dewasa

Memperhatikan jenis dan gizi makanan si kecil bukan hanya baik untuk kesehatan, tetapi juga memiliki manfaat jangka panjang. Kesehatan reproduksi, baik laki-laki maupun wanita ternyata dipengaruhi dengan asupan makanan yang mereka terima sejak awal, demikian menurut riset terbaru dari Universitas Sheffield, Inggris.

Riset yang dipublikasikan di internet bulan ini di Jurnal Ekologi, adalah studi pertama di jenisnya yang menunjukkan bahwa makanan di awal kehidupan bisa berdampak serius pada kesuburan seseorang.

Tipe Susu Formula Pun Pengaruhi Bobot Bayi

Masih enggan menyusui dan memilih memberi susu formula untuk si kecil? Lebih baik untuk berhati-hati mulai sekaran. Tipe susu formula yang diberikan terutama pada bayi sangat mempengaruhi seberapa cepat mereka bertambah bobot, demikian menurut sebuah studi terabru.

Ini penting sekali untuk diketahui, ujar para periset, pasalnya penambahan bobot yang cepat selama satu tahun pertama akan meningkatkan risiko kesehatan bayi tersebut di kehidupannya nanti, mulai dari risiko obesitas, mengembangkan diabetes hingga penyakit lain.

Komisi Penyiaran: Tolong Matikan Televisi Demi Anak Anda

Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Jawa Timur mencatat anak Indonesia rata-rata menonton televisi selama 30-35 jam dalam sepekan.

"Jumlah itu lebih besar daripada jam belajar mereka di sekolah," kata anggota KPID Jatim Muhammad Dawud ketika ditemui di Yayasan Khoiriyah Hasyim, Seblak, Jombang, Selasa (4/1).

Oleh karena itu, pria asal Gresik itu menyarankan sekitar 350 orang tua yang ada di yayasan itu untuk membatasi jam menonton anak, meski hal itu terasa sangat sulit.

Senin, 03 Januari 2011

Hindarkan si Buyung dari Kafein, Kenapa?

Kafein mungkin bagus untuk jantung bagi orang dewasa, kalau dikonsumsi secara wajar. namun bagi anak-anak, konsumsi kafein tak dianjurkan. Tiga perempat anak usia 5 sampai 12  tahun yang mengkonsumsi kafein, akan  tetap terjaga  di malam hari, menurut sebuah penelitian baru yang dipublikasi dalam Journal of Pediatrics.

Anak usia 5 sampai 7 tahun yang mengonsumsi sekitar 52 miligram kafein per hari, dan anak-anak usia 8 sampai 12 tahun yang mengonsumsi sekitar 109 miligram, setara dengan hampir tiga kaleng  soda per hari. Itu jauh lebih tinggi daripada jumlah kafein terkait dengan efek pada orang dewasa.