Namun Ihsan pun bertanya, “lalu, kalau kucing kan gak pakai baju, berarti porno juga dong, si Naufal, adik sepupu yang bayi itu juga kemaren malah dimandikan gak pakai baju, jadi porno juga ya ma?” Sementara ini, untuk menjawab pertanyaan Ihsan yang baru berusia 5 tahun, bu Indah hanya mengangguk-angguk saja.
Ketika anak gadisnya pulang lebih awal pada hari itu, bu Indah segera menginterogasi mengenai website porno yang dibuka anaknya di blakcberry. Memang anak-anak dibelikan blackberry karena bu Indah dan suaminya bekerja sampai sore, sehingga ia berpikir akan sangat mudah memantau perkembanagan anaknya melalui blackberry, apalagi bila chatting sangat murah. Bu Indah lupa bahwa anak-anak selalu ingin tahu ada apa dibalik teknologi canggih seperti blackberry, pencet sana pencet sini, kadang salah kirim ke orang, terkadang malah hang, maka benda itu menjadi sangat menyenangkan untuk mainan anak-anak yang walupun disekolah sangat banyak PR, namun masih sempat saja otak-atik blackberry.
Dengan wajah merona anak gadis Bu Indah menarik perlahan blackberry-nya dan perlahan memasukkan ke dalam saku bajunya. “Maaf, Maa.. aku hanya ingin tahu saja namun aku jijik melihatnya, dan menurutku perempuan Jepang di dalam video youtube itu sangat murahan, seperti hewan qurban, menunjuk-nunjukkan tubuhnya, maaf ya Maa.. aku juga hanya ingin tahu porno itu apa dan seperti apa,” jelas anak gadisnya.
Bu Indah tidak mau marah, lalu memutuskan untuk tidak marah. Ya sudah resiko baginya ketika teknologi ada ditangan anak remaja, maka teknologi itu bisa digunakan untuk membuka apa saja. Baginya yang terpenting adalah komunikasi dan pengertian serta penjelasan kepada anaknya. Selain itu yang terpenting adalah menanamkan aqidah. Maka Bu Indah pun berkata, walaupun Mama tidak lihat apa yang kamu lakukan, namun Allah Maha Melihat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar