REPUBLIKA.CO.ID, Ketika anda mengirim anak-anak ke korang tua mengirimkan anak-anak mereka untuk mengikuti kegiatan olahraga di luar sekolah, seperti klub sepak bola dengan pemikiran mereka akan lebih aktif bergerak. Namun, tidak sepenuhnya asumsi itu terbukti.
Hanya 25 persen anak-anak yang mengikuti klub terorganisir benar-benar melakukan yang direkomendasikan para pakar kesehatan, yakni 60 menit beraktivitas setiap hari, demikian riset terbaru yang dipublikasikan di Archives of Pediatrics & Adolescent Medicine.
Anak-anak yang dilibatkan dalam penelitian rata-rata hanya aktif selama 45 menit--angka yang tak terlalu buruk. Namun olahragawan muda itu hanya menghabiskan 30 menit berdiri atau bahkan duduk saat praktek olahraga berlangsung.
Faktnya dari jutaan anak yang bergabung dengan klub olahraga, banyak dari mereka yang tidak sungguh-sungguh berlatih dan bergerak dalam kadar yang dibutuhkan.
Tentu sekolah dan liga-liga kecil dapat meningkatkan situasi itu dengan menekankan partisipasi para bocah dalam kompetisi, mensponsori tim untuk anak-anak di seluruh tingkatan usia dan skill serta melakukan lebih banyak latihan, demikian menurut penulis riset yang berasal dari San Diego State University dan University of California-San Diego.
Peneliti juga menyarankan para pelatih membekali anak-anak dengan pedometer atau akselerometer selama latihan untuk mengukur tingkat aktivitas gerak mereka.
Anak-anak membutuhkan jam dengan aktivitas tinggi tersebut. Peneliti juga menekankan bukti melimpah yang menunjukkan anak-anak yang aktif secara fisik tiap hari memiliki kemampuan akademik bagus. Anjuran itu dinilai mendesak mengingat 16 persen dari anak-anak kini menderita obesitas dan 31 persen mengalami berat badan berlebih. Sehingga setiap menit ekstra untuk olahraga dapat mengurangi risiko masalah kesehatan yang timbul dari kelebihan berat badan atau obesitas.
Namun, alih-alih menunggu kompetisi dalam klub olahraga si buah hati, orangtua dapat melakukan aktivitas menyehatkan bersama. Banyak cara mudah bagi anak dan anggota keluarga untuk tetap aktif. Berikut tiga strategi sederhana yang direkomendasikan para pakar
1. Gunakan pedometer untuk merekam aktivitas fisik anda. Anda bisa membeli buku yang menyarankan permainan-permainan menarik bagi anggota keluarga untuk menantang satu sama lain. Namun anda juga dapat membuat permainan sendiri dengan mudah. Harga pedometer mungkin relatif tidak murah, sekitar Rp250 ribu. Namun alat itu dapat digunakan oleh siapa pun dalam keluarga. Ayo lakukan kontes keluarga dengan hadiah bagi yang paling aktif.
2. Bangun lebih banyak kegiatan dalam hari keluarga. Rencanakan Rabu khusus untuk hari berjalan ke sekolah, atau bersepeda ke sekolah, atau paling mudah jalan ke toko terdekat. Anda juga bisa mengajak buah hati berjalan beberapa blok setelah makan, atau menerapkan aturan tidak duduk selama jeda iklan di televisi.
3. Miliki Jam Hijau setiap hari. Apa itu jam hijau? Sederhana, keluar rumah untuk menghirup udara bebas. Tidak berarti harus bepergian jauh. Kegiatan ini menjamin anak-anak akan lebih aktif. Program "Jam Hijau" yang digagas oleh The National Wildlife Federation, mendorong keluarga untuk keluar rumah satu jam per hari. Alasannya, berdasar riset, beraktivitas di luar ruangan meningkatkan kesehatan fisik dan mental
Klub olahraga terorganisir tetaplah sumber utama bagi aktivitas dan hiburan anak-anak. Namun, orang tua tetap harus menyadari, mengantar anak ke klub tidak menjamin mereka benar-benar berolahraga, jadi aktiflah selalu.
Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Hanya 25 persen anak-anak yang mengikuti klub terorganisir benar-benar melakukan yang direkomendasikan para pakar kesehatan, yakni 60 menit beraktivitas setiap hari, demikian riset terbaru yang dipublikasikan di Archives of Pediatrics & Adolescent Medicine.
Anak-anak yang dilibatkan dalam penelitian rata-rata hanya aktif selama 45 menit--angka yang tak terlalu buruk. Namun olahragawan muda itu hanya menghabiskan 30 menit berdiri atau bahkan duduk saat praktek olahraga berlangsung.
Faktnya dari jutaan anak yang bergabung dengan klub olahraga, banyak dari mereka yang tidak sungguh-sungguh berlatih dan bergerak dalam kadar yang dibutuhkan.
Tentu sekolah dan liga-liga kecil dapat meningkatkan situasi itu dengan menekankan partisipasi para bocah dalam kompetisi, mensponsori tim untuk anak-anak di seluruh tingkatan usia dan skill serta melakukan lebih banyak latihan, demikian menurut penulis riset yang berasal dari San Diego State University dan University of California-San Diego.
Peneliti juga menyarankan para pelatih membekali anak-anak dengan pedometer atau akselerometer selama latihan untuk mengukur tingkat aktivitas gerak mereka.
Anak-anak membutuhkan jam dengan aktivitas tinggi tersebut. Peneliti juga menekankan bukti melimpah yang menunjukkan anak-anak yang aktif secara fisik tiap hari memiliki kemampuan akademik bagus. Anjuran itu dinilai mendesak mengingat 16 persen dari anak-anak kini menderita obesitas dan 31 persen mengalami berat badan berlebih. Sehingga setiap menit ekstra untuk olahraga dapat mengurangi risiko masalah kesehatan yang timbul dari kelebihan berat badan atau obesitas.
Namun, alih-alih menunggu kompetisi dalam klub olahraga si buah hati, orangtua dapat melakukan aktivitas menyehatkan bersama. Banyak cara mudah bagi anak dan anggota keluarga untuk tetap aktif. Berikut tiga strategi sederhana yang direkomendasikan para pakar
1. Gunakan pedometer untuk merekam aktivitas fisik anda. Anda bisa membeli buku yang menyarankan permainan-permainan menarik bagi anggota keluarga untuk menantang satu sama lain. Namun anda juga dapat membuat permainan sendiri dengan mudah. Harga pedometer mungkin relatif tidak murah, sekitar Rp250 ribu. Namun alat itu dapat digunakan oleh siapa pun dalam keluarga. Ayo lakukan kontes keluarga dengan hadiah bagi yang paling aktif.
2. Bangun lebih banyak kegiatan dalam hari keluarga. Rencanakan Rabu khusus untuk hari berjalan ke sekolah, atau bersepeda ke sekolah, atau paling mudah jalan ke toko terdekat. Anda juga bisa mengajak buah hati berjalan beberapa blok setelah makan, atau menerapkan aturan tidak duduk selama jeda iklan di televisi.
3. Miliki Jam Hijau setiap hari. Apa itu jam hijau? Sederhana, keluar rumah untuk menghirup udara bebas. Tidak berarti harus bepergian jauh. Kegiatan ini menjamin anak-anak akan lebih aktif. Program "Jam Hijau" yang digagas oleh The National Wildlife Federation, mendorong keluarga untuk keluar rumah satu jam per hari. Alasannya, berdasar riset, beraktivitas di luar ruangan meningkatkan kesehatan fisik dan mental
Klub olahraga terorganisir tetaplah sumber utama bagi aktivitas dan hiburan anak-anak. Namun, orang tua tetap harus menyadari, mengantar anak ke klub tidak menjamin mereka benar-benar berolahraga, jadi aktiflah selalu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar