Assalamu'alaikum Wr. Wb., Bunda, anak saya susah kalau disuruh oleh Ibunya tapi kalau sama saya nurut karena takut terutama disuruh untuk Sholat dan Mengaji. Karena saya pulangnya seminggu sekali jadi bagaimana supaya anak saya mau nurut dengan perintah ibunya. Terima kasih, Wassalam.
Yana-Cianjur
Jawab :
Assalammu’alaikum warahmatullahi wabarakatu, Pak Yana yang dimuliakan ALLAH, memang begitu anak-anak hanya mengerjakan karena takut, karena itu sebaiknya memang diberi motivasi dengan banyak bercerita dan setelah diberi motivasi mengenai pentingnya sholat, pahala orang yang sholat dan juga apa yang akan didapat bila kita mengaji, tetap saja anak-anak malas sholat, namun bila ada motivasi, dia akan melakukan sholat dengan lebih semangat.
Motivasi diberikan oleh ibunya lewat dongeng, dan dalam hal ini, sebelum bapak pergi, bapak menasehati dengan tegas bahwa bapak tidak mau punya anak yang tidak sholat, “kalau sayang ayah, maka kamu harus sholat dan mengaji nak, agar kita sekeluarga ketemu di akhirat dan bersama sama disurga, kamu mau kan, biasanya didepan ayahnya” dia akan mengangguk, nah ketika itu, bapak ajak dia buat perjanjian dan buatkan saja buku muttaba’ah, nanti saya lampirkan bentuknya berupa tabel, dan anak mengisi di tabel. Kalau 10 kali sholat dan mengaji, maka setiap yang ke 11 bapak kasih tandatangan bapak dan bubuhkan stiker, kalau sudah 30 kali, maka dia diajak ke toko mainan dan bapak kasih hadiah, begitu seterusnya sampai sholat menjadi biasa baginya. Namun bila tidak dilakukan ada juga hukumannya, misal tinggal dirumah ketika semua anggota keluarga bersenang-senang ke dufan, untuk itu memang diperlukan komitmen dan kerjasama dengan ibunya. Ibunya pun wajib mengawasi, kalau saya dan suami, kedua pihak tegas, jadi walau suami tak ada, anak-anak tetap sholat dan mengaji, namun saya melihat, kita contohkan dan bangun suasana mengaji dan sholat dirumah bersama-sama, sehingga terkadang ketika adzan, anak kita yang akan mengajak kita untuk: “yuk, sholat abi, sholat mi, sudahlah mi, masaknya ntar lagi aja,” biasanya begitu.
Yang penting komitmen dan penuhi janji, bila sudah janji beli mainan setelah 30 hari sholat tidak bolong, maka penuhi jangan batalkan janji, sekali batalkan janji, maka anak akan kecewa dan keadaan akan semakin buruk. Mudah-mudahanan sukses ya pak.
Bentuk tabel muttaba’ah yaumiyah :
Contoh :
Bulan : Juni
| Senin/ 2 jun | Selasa/ 3jun | Rabu/ 4 jun | Kamis/ 5 jun | Jum’at/ 6 jun | Sabtu/ 7 jun |
Sholat subuh | Ya | Tidak-telat bangun | Tidak –kedinginan | Ya | Ya | Ya |
Sholat dzuhur | Ya | Ya | Ya | Ya | Ya | Ya |
Sholat ashar | Ya | Ya | Lupa | ya | Ya | Ya |
Sholat magrib | -sakit perut | ya | ya | Ya | Ya | Ya |
Sholat isya | -sakit perut | ya | Tidak-ketiduran | Tidak- lelah | ya | Lelah-sholat di tempat tidur.... |
Alqur’an : | 2hal | Tidak-malas | 1 hal | 1 hal | ½ hal | Tidak,mengantuk. |
Note : apa yang dibuat, harus diperiksa, jangan sampai anak sudah semangat, tapi tidak dilihat, usahakan untuk menghargai semua yang diperbuat, jangan sampai anak merasa kecewa karena telah berusaha namun, ayahnya hanya melihat sekilas dan tidak memperhatikan. Kemudian ajak istri untuk memegang kontrolling muttabaah yaumiyah tersebut. Dan hargai kejujuran anak ketika dia mengatakan, tidak sholat karena lupa, atau lelah dan nasehati, dan kemudian bila dia berhasil sholat 5 kali tetap hargai dengan memberi binatang kecil atau stiker kecil, dan puji dengan mengatakan tuh kamu bisa, ayah yakin kamu pasti bisa, minggu depan usahakan sholat 5 waktunya, 2 hari tidak bolong ya, dan begitu seterusnya sampai anak sholatnya tidak bolong samasekali. Wassalamu’alaikum.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar