Senin, 23 Agustus 2010

Mengapa Anak Menjadi Jenuh Belajar

Assalamu 'alaikum mam Fifi, kalo saja semua guru memiliki pandangan seperti mam Fifi, betapa tenangnya kami sebagai wali murid menitipkan anak kami ke sekolah. Tapi apalah daya JISc belum sampai di tempat kami. Mam, memasukkan anak ke sekolah dengan dasar agama yang kuat tentunya mejadi perhatian semua orang tua apalagi di jaman sekarang yang pergaulannya mengkawatirkan. Meskipun saya pns, saya masukkan anak saya di MI fullday (kalo ukuran di kota kecil saya biayanya termasuk mahal dibanding dengan SD biasa) dengan harapan anak saya mendapat dasar agama yang kuat. Waktu kelas 1 agak keteteran karena kecapekan. Di kelas 2 sudah bisa beradaptasi bahkan masuk 10 besar. Di kelas 3 sekarang anaknya jadi pendiam, tertutup, pelajarannya sering ketinggalan (kalo nulis lambatttt sekali, mam). Saya sudah berusaha berkomunikasi dengan wali kelasnya tapi belum menampakkan hasil. Sementara dari suami maunya langsung dipindah ke SD biasa. Saya bingung harus bagaimana, disisi lain ingin agar anak memiliki dasar agama yang kuat disisi lain anak sering tidak enjoy tapi bilang tidak mau pindah sekolah. Semoga Mam Fifi ada masukan buat saya. Terima kasih sebelumnya.
 
Wassalam.
Wiwin
 
Jawab :
 
Assalammu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh, ibu Wiwin, say abaca alamat email ibu namanya lucu, kesannya kesepian dan sendiri gitu… Bu Win yang dirahmati Allah, soal anak ibu yang kelelahan, itu wajar bu, SDIT biasanya pelajaran lebih banyak dan juga jam bermain sedikit dan gurunya lebih serius, tak apa bu, dia agak lambat, mungkin dia jenuh, dan mungkin guru yang mengajar di kelas monoton, disamping di kelas 3 pelajaran anak sudah mulai agak berat.
            Apalagi di jisc bu, ditambah bahasa Inggris, jadi anak pulang lebih sore lagi, namun disekolah saya tekankan guru-guru untuk fun dalam mengajar dan banyak metode jadi anak gak cepat bosan,misal bawa anak keluar kelas, main dilapangan, putar film, dan lain-lain.
            Selain itu, bisa jadi karena kawannya membuly mungkin atau ada yang lain, bicarakan saja dengan walikelas, biasanya dia yang paling tahu, kalau anak ibu ada masalah sebaiknya ibu tidur disamping dia dan usap-usap punggungnya, mula-mula ibu bercerita mengenai teman ibu dan ibu sedih deh, teman ibu ada yang nakal dll, lalu besok ibu tanya teman dia ada yang nakal gak, gimana menghadapinya yaa, nah dari situ akan timbul keterbukaan dan usahakan sebelum tidur, ngobrol bu sampai dia terlelap dan memeluk kita,maka bila anak merasa aman, anak akan selalu mencari kita, dan kita akan lebih mudah mencari solusinya bila kita dekat dan anak mau cerita permasalahannya.
            Ibu kemudian bujuk dia dan tanyakan kenapa adik sekarang lambat dan tidak cerdas seperti dulu, setelah tahu jawabnya, maka ibu harus beri perhatian lebih, kalau bisa begitu sampai rumah, handphone disimpan, dan usahakan bersama anak membantu menulis, kalau menulis anak lelaki memang malas, ini sampai dewasa, maka itu asal anak ibu paham matematika dasar dan pelajaran dasar tidak ranking tak apa, yang penting emosinya terbangun dengan sempurna berkat kedekatan dan perhatian ibu padanya. Semoga membantu ya bu, wassalammu’alaikum.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar