Senin, 19 Juli 2010

Bagaimana Dengan Siswa Berkebutuhan Khusus

Assalamu’alaikum Bu, sebelumnya saya ucapkan terima kasih atas waktu dan perhatian Ibu membaca pertanyaan saya. Saya adalah seorang wali kelas sebuah SD swasta. Salah seorang murid saya memiliki kebutuhan khusus, diusianya yang telah 8 tahun baru masuk kelas satu. Ia memiliki respon yang lambat, melihat harus dekat (khususnya untuk baca tulis), koordinasi motorik kaku dan rentang konsentrasi rendah. Memang ketika mendaftar ia tidak sempat mengikuti psikotes, selain itu ia diterima dengan pertimbangan membantu sesama muslim yang kesulitan memasukkan anaknya bersekolah.Terlepas dari pertimbangan sekolah, saya sebagai wali kelas (diminta mendadak karena wali kelas sebelumnya harus pindah keluar kota mengikuti tugas kerja suaminya) harus ekstra sabar menghadapi kesulitan-kesulitan belajar yang ia hadapi. 
 
Komunikasi dengan orang tuanya saya jalin, saya sampaikan keadaan anaknya yang saya akui memiliki semangat belajar tinggi namun karena keterbatasan fisiknya ia menjadi jauh tertinggal dengan teman-temannya. Saya sering melihat ia minder karena selalu yang terakhir dan selalu dibimbing. Namun, ketika saya menyarankan ia dimasukkan ke sekolah khusus, orang tuanya merasa kecewa dan menangis karena menganggap anaknya tidak cacat dan akan mundur ke belakang bila ia masukkan ke SLB. Saya telah menyarankan pula agar ada guru pendamping (karena sekolah tidak menyediakan maka saya minta dari pihak orang tua yang mengusahakan) namun karena orang tua juga tidak bisa malah ia meminta saya agar mengikuti cara ia mengajar anaknya di rumah. Saya yang pada awalnya menganggap ini sebagai tantangan, berbalik menjadi agak kecewa dengan penilaian orang tuanya yang kurang menerima keadaan anaknya. Saya belum menyarankan ia untuk home schooling saja karena kuatir orang tua kecewa lagi dan menganggap saya menyerah menghadapi anaknya. Menurut Ibu, langkah apa yang sebaiknya saya lakukan?
Terima kasih. Wasalamu'alaikum Wr.Wb
 
Lelih Cahlinah
 
Jawab :
 
Assalammu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Bu Lelih yang dicintai Allah.
Bu, mengenai anak yang berkebutuhan khusus, saya rasa sebaiknya ibu bersikap tegas saja, karena waktu akan berjalan terus dan anak itu bertambah besar dan berkembang terus. Ibu tegas saja dan katakan terus terang saja pada orangtua anak tersebut dan juga katakan terus terang pada kepala sekolah yang meminta ibu mengajar di kelas tersebut.
Ibu harus berani mengatakan tidak bila ibu tidak mampu, karena anak itu kan amanah, kalau ibu gurunya bukan ahlinya, maka anak tersebut tidak akan bertambah baik, dan ketika semakin parah karena tidak ditangani yang bukan ahlinya, nanti semua orang akan mendakwa ibu sebagai penyebab kesalahan utama, baik dari pihak sekolah maupun pihak orangtua.
Menurut saya semakin orangtua tidak mau melihat kenyataan tentang anaknya maka semakin kasihan anak tersebut dan akan semakin buruk perkembangannya. Ibu tegas saja katakan bahwa, maaf ini bukan bidang saya dan untuk penanganan anak ibu, ibu harus pergi ke guru yang memang mampu menangani anak berkebutuhan khusus, kalau saya hanya guru biasa yang belajar untuk anak-anak yang tidak memerlukan bantuan khusus.
Lalu katakan juga terus terang pada kepala sekolahnya ”Maaf pak, saya sudah usaha dan berdoa, dan saya rasa bila diteruskan maka akan berdampak buruk pada anak tersebut, dan juga pada sekolah kita, kasihan anaknya pak, please bapak carikan guru lain saja untuk anak ini, dan atau anak ini dipindahkan kesekolah lain yang memang sesuai dengan keadaan si anak.”
Kalau niat menolong sesama muslim itu niat yang sangat baik, tapi kalau kita menolong tapi tidak tahu caranya itu sama saja mencelakakan, maaf ya bu saya sih terus terang saja, karena dalam pendidikan kita tidak bisa sembarangan yang kita tangani kan masa depan seorang manusia, dunia akhiratnya, jadi tidak bisa sembarangan.
Ok ya bu, tegas saja, bila ibu sudah berusaha dan  anak itu kalau memang tidak bisa dinaikkan, ya jangan dinaikkan, nanti kan walikelasnya ganti lagi, sementara ibu lepas tanggung jawab karena beralih ke walikelas berikut, tapi kasihan ya walikelas berikut dan sebaiknya kepala sekolah ketika menerima anak murid untuk masuk disekolah tersebut, lihat kemampuan juga dari para guru-gurunya.
Sekian dan salam dari saya, semoga anak murid ibu mendapat tempat pendidikan yang cocok dengan keadaannya dan ayo bu kita doakan agar hati orangtuanya terbuka untuk menerima kenyataan dan juga anak tersebut mendapat guru yang mampu mendidiknya dengan skill khusus yang diperlukan si anak.
Wassalammu’alaikum.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar