Rabu, 07 Juli 2010

Supaya Optimal, Jumlah DHA dan ARA Harus Tepat

 

KOMPAS.com  - Selain faktor genetik dan stimulasi, nutrisi juga berperan besar dalam mengoptimalkan kecerdasan anak. Salah satu yang terpenting dalam perkembangan otak adalah DHA dan ARA yang dibutuhkan saat tumbuh kembang otak bayi. Agar berfungsi optimal, kedua komponen tersebut harus diberikan dalam takaran yang tepat.

Hasil penelitian klinis terbaru menunjukkan bayi yang diberikan susu dengan suplementasi DHA dan ARA yang tepat, yakni 17 mg/100 kkal DHA dan 34 mg/100kkal ARA, mempunyai tingkat pemecahan masalah yang lebih baik dalam usia 9 bulan. "Penelitian menunjukkan anak-anak tersebut memiliki keahlian dalam berpikir, memori, juga tingkat fokus yang baik," kata Michael J.Fitzgerald, M.D, dokter anak dari Bolingbrook Hospital, Illinois, AS.

Penelitian juga menunjukkan, tingkat kecerdasan anak-anak yang mendapat DHA dan ARA juga lebih baik di tahun-tahun pertama kehidupannya. " Di usia tiga tahun, perkembangan kognitif dan kemampuan bicara anak juga lebih baik," paparnya dalam acara press conference seputar tumbuh kembang bayi dan anak di Jakarta (6/7).

Air susu ibu (ASI) merupakan makanan bayi yang utama dan kaya akan asam lemak rantai panjang tak jenuh ganda (PCPUFA), termasuk DHA dan ARA. Asam lemak ini diperlukan sejak bayi masih dalam kandungan hingga lahir dan tumbuh dewasa. Karena itu para ibu menyusui disarankan untuk mengonsumsi makanan sumber DHA, seperti telur, daging ayam atau ikan. "Kandungan DHA sangat kaya dalam ikan. Semakin besar ikan semakin besar kandungan DHA nya," kata Dr. Fitz.

DHA berperan untuk jaringan pembungkus saraf atau mielin, yang nantinya akan melancarkan pengantaran perintah saraf. Dengan kata lain, zat itu membuat jaringan saraf mampu mengantarkan rangsangan
saraf ke otak dengan lebih baik. Untuk itu, asupan DHA harus dalam jumlah yang cukup.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar