Kamis, 22 Juli 2010

Bagaimana Menyikapi Adik Yang Pendiam

Assalaamu'alaikum. Bunda, saya punya adik laki-laki. Anak bungsu, umurnya 11 th, sekarang sudah kelas 5 SD. Anaknya cerdas, tapi pemalu.  Sampai saat ini hampir tidak pernah mau ikut pelajaran olah raga, padahal dia suka bermain olah raga bersama teman-temannya di rumah. kalau jam istirahat sekolah, dia tidak mau bermain di luar kelas, padahal teman-temannya baik dan perhatian. Juga belum berani berangkat sekolah & ngaji sendiri, padahal jaraknya dekat. kalau kami memintanya menyanyi lagu kesukaannya dia tidak mau, tapi kalau tampil di kelas untuk dinilai guru maka dia mau. Banyak usaha yang sudah keluarga kami tempuh untuk membuatnya menjadi anak yang pemberani. seperti memberikan hadiah, mengajaknya jalan-jalan, memberikan pemahaman akan suatu hal, dll. kami terbiasa berdiskusi dalam semua hal, termasuk menanyakan penyebab kenapa dia seperti itu, tapi belum ada perubahan sikap dan perilaku yang nyata. Bagaimana sebaiknya, apa yang harus kami lakukan? apa mungkin kami melakukan kesalahan dalam mendidiknya? kami juga memarahi dalam batas yang wajar karena dia perasaannya halus sekali. Oya, sejak kecil dia sering sakit. punya kelainan pembuluh darah, jadi muka sebelah kirinya ada merah-merah seperti tanda lahir berwarna merah yang cukup lebar.  Jadi sejak bayi sampai hampir TK secara rutin 1 bulan dua kali berobat ke rumah sakit dan sepulangnya pasti kesakitan selama beberapa hari. Alhamdulillah sebelum masuk TK penyakitnya sudah sembuh.
 
Indri Eka
 
Jawab :
Assalammu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, mbak Indri yang solihati, mbak enak benar yaa punya kakak yang sayang dan pehatian pada adiknya, saya yakin dengan semua anggota keluarga yang sangat perhatian, adik mbak akan tumbuh dengan perkembangan yang baik.
            Menurut saya diamkan saja mbak, jangan terlalu didorong-dorong untuk berani, karena bila dia merasa sedang diperhatikan oleh keluarganya maka dia menjadi manja dan cenderung takut lagi, dia menjadi penakut mungkin karena merasa ragu-ragu dan kurang tantangan, sehingga agak malas dan penakut.
            Saran saya, biarkan saja dia berkembang dengan lingkungan nanti ada masa dimana dia diajar oleh lingkungan dan pada saat itulah dia akan menjadi dewasa, sementara itu mbak motivasi saja dengan cerita atau dibelikan buku yang berhubungan dengan keberanian anak atau ajak nonton film mengenai anak yang berani, atau diberikan nasehat tetapi jangan terlalu kerap diingatkan pada hal itu, karena nasehat atau semua bentuk dorongan yang membuat dia menjadi berani akan mengingatkan dia pada dirinya yang penakut dan akan membuat dia mencap dirinya sebagai penakut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar