Minggu, 09 Januari 2011

Tipe Susu Formula Pun Pengaruhi Bobot Bayi


Masih enggan menyusui dan memilih memberi susu formula untuk si kecil? Lebih baik untuk berhati-hati mulai sekaran. Tipe susu formula yang diberikan terutama pada bayi sangat mempengaruhi seberapa cepat mereka bertambah bobot, demikian menurut sebuah studi terabru.

Ini penting sekali untuk diketahui, ujar para periset, pasalnya penambahan bobot yang cepat selama satu tahun pertama akan meningkatkan risiko kesehatan bayi tersebut di kehidupannya nanti, mulai dari risiko obesitas, mengembangkan diabetes hingga penyakit lain.

Selama tujuh bulan penelitian, periset menemukan para bayi yang meminum susu formula dari susu sapi bertambah sekitar 900 gram ketimbang mereka yang minum susu formula dari protein hidrolisat, yang memang didesain lebih mudah dicerta, demikian ujar salah satu periset, Julie Mennella, dari Monell Chemical Senses Center di Philadelphia.

Studi juga menunjukkan, meski banyak faktor memiliki kontribusi terhadap peningkatan bobot bayi, perbedaan tipe susu formula untuk bayi yang dipilih orang tua juga memberi perbedaan penting, demikian papar Mennella.

Sudah lama diketahui, berdasar beberapa penilitian sebelumnya, bahwa bayi yang diberi susu formula akan lebih gemuk ketimbang bayi yang disusui. Mannella mengatakan, dalam penelitian sejenis terungkap bahwa orang tua yang memberi susu formula kurang peka dibanding ibu menyusui terhadap sinyal kenyang yang diberikan para bayi.

Formula untuk penambahan berat badan?

Para periset mengamati bahwa bayi yang diberi formula susu sapi, bakal meminum lebih dari mereka yang diberi formula protein hidrolisat sebelum mereka mengeluarkan tanda telah kenyang. Bisa jadi reaksi dalam usus yang datang ketika bayi kenyang dipicu oleh bagian protein yang dipecah, bernama asam amino bebas. Asam amino jenis ini jauh lebih berlimpah di formula hidrolisat ketimbang di formula susu sapi. Formula berbasis protein terhidrolisat serupa dengan air susu ibu (ASI) dalam kadar asam amino.

Sementara perbedaan penambahan bobo bayi mungkin disebabkan perbedaan seberapa banyak mereka minum dan asam amino bebas diyakini berperan penting meski belum diketahui peran secara pasti, demikian tutur Mennella seperti yang dikutip MyHealthNewsDaily. "Formula susu sapi tidak memiliki banyak molekul ini. Sementara susu formula terhidrolisat juga memiliki banyak protein ketimbang formula susu sapi," paparnya.

Biasanya, kata Mennella, formula berbasis protein terhidrolisat diberikan hanya kepada bayi-bayi yang alergi terhadai susu sapi dan sulit serta butuh waktu lama untuk mencerna susu sapi. Memang, susu tipe protein terhidrolisat bisa berharga dua kali lipat dari formula susu sapi.

Dalam studi yang dipublikasikan pekan lalu dalam jurnal Ilmu Tumbuh Kembang, periset menemukan bahwa bayi yang diberi susu formula terhirolisat mengalami penambahan bobot secara normal, sama seperti bayi yang diberi ASI. Hanya bayi yang diberi formula susu sapi lah yang mengalami percepatan penambahan bobot selama tujuh bulan pertama.

"Kami pikir itu adalah peran asam amino bebas yang membantu bayi mengenali rasa lapar dan puas," ujar Mennella. Studi tersebut dilakukan terhadap 64 bayi dan selama pengamatan, periset menghitung bobot dan panjang para bayi di awal studi begitu pula saat pertumbuhan selama studi dilakukan.

Pertambahan berat badan bayi yang disusui digunakan sebagai 'standar emas'. Ukuran inilah yang dibandingkan dengan bayi-bayi yang diberik susu formula. Setiap bayi yang diamati ditimbang dan diukur setiap bulannya.

Pertambahan bobot usia dini, risiko kesehatan kemudian hari

"Kita perlu memahami mengapa mengapa susu formula dari sapi membuat bayi bertambah bobot lebih cepat ketimbang bayi yang disusui," ujar Mennella. Temuan bahwa tidak semua jenis susu formula memberi pengaruh sama terhadap penambahan bobot bayi, imbuhnya, juga sangat penting.

"Banyak studi telah menunjukkan bahwa peningkatan berat badan dengan cepat selama tahun pertama sangat berkaitan dengan obesitas, sindrom metabolisme dan kematian," ujar Mennella. "Kesehatan jangka panjang dimulai selama masa pertumbuhan usia bayi."

Mennella mengungkapkan langkah berikut yang akan dilakukan periset adalah meneliti lebih dalam efek asam amino bebas dengan komponen lain dalam susu formula untuk menguraikan efek-efek secara lebih detail.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar