Senin, 09 Agustus 2010

Ibuku Selalu Marah Padaku

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Saya anak kedua dan memiliki kakak perempuan entah kenapa, sikap kedua orang tuaku sangat berbeda mereka lebih manjain kakak ku dan entah kenapa setiap kali aku berkata atau bertindak salah Ibu ku selalu marah dan jika aku minta maaf ibu malah tambah marah dan jika berkata (sebelum/setelah minta maaf) pasti tambah marah apa ada yang salah jika aku minta maaf ? dan kenapa sikap mereka begitu berbeda mereka sering bilang mengharapkan ku sebagai penerus keluarga tapi sikap mereka tidak mencerminkan itu.Dan pernah bilang semakin berumur semain dewasa tetapi sepertinya ibu ku tidak, tolong bisa dijawab pertanyaan saya
 
(Fajar, Jakarta)
 
Jawab :
 
Assalammu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Fajar yang disayangi ALLAH, memang wajar bila anak lelaki selalu diharapkan lebih oleh orangtua dan diharapkan menjadi penerus bagi keluarga, entah dia anak pertama ataupun anak kedua.
                Dalam hal ini semua orangtua ingin anak lelakinya strugle dan mampu menjadi pemimpin buat keluarga, tapi seringkali orangtua hanya menuntut tapi tidak mencontohkan dan tidak mengarahkan.
                Harapan mereka terhadapmu terlalu besar dan tuntutan cukup tinggi, niat mereka baik namun caranya untuk membuat kamu strugle (kuat dalam menghadapi masalah kehidupan ) adalah dengan bersikap keras dan tidak memanjakan kamu agar kamu tidak menjadi pribadi yang lemah dan manja.
                Begini saja saran bunda, sebaiknya kamu usahakan semaksimal mungkin bersikap baik dan taat pada orangtua selama itu bukan kemaksiatan, dan ambil positif thinkingnya, bila ibu marah marah kepadamu, kamu berfikir gini saja : ”alhamdulillah aku dimarahi ibu sekarang, sehingga kalau aku sudah kerja nanti dimarahi bosku, aku akan siap.” Atau pikir positif : ”alhamdulillah ibu marahin aku berarti ibu sedang mendidik aku, berarti ibu sayang padaku,” dan ketika ibu marah kamu diam saja, menunduk dan dengarkan saja, namun jangan dimasukin hati dan jangan terlau diingat-ingat sikap marahnya itu, catat saja point-point penting yang membuat beliau marah dan apa isi marahnya itu, lalu kamu usahakan jangan berbuat seperti itu lagi, dan ambilah itu sebagai bekal kamu nanti menghadapi kehidupan yang sebenarnya sebagai anak lelaki penerus keluarga.
                Karena kalau kamu kepikiran terus, maka syaithon akan datang dan menghembus-hembuskan rasa kesal dan sakit hati, karena itu bila kamu melihat ada orang marah padamu,maka ketahuilah bahwa marah itu datangnya dari syaithon.
Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam bersabda, Sesungguhnya, kemarahan itu berasal dari syetan. Dan syetan tercipta dari api. Dan sesungguhnya, api itu dapat dipadamkan dengan air Jika salah seorang diantara kalian marah, maka berwudhulah. (Musnad Imam Ahmad, 4/226, Sunan Abu Daud, hadits no. 4784. Hadis ini hasan. Lihatlah Jami’ Al Ushul, tahqiq Al Arna’uth, 8/439.)
                Maka ketika itu kamu beristighfar saja terus dan berdzikir, kemudian kamu setelah ibumu marah, ada baiknya juga kamu berwudhu dan sholat, dan berdoalah, mengingat ALLAH (karena sesungguhnya dengan mengingat ALLAH hatimu menjadi tenang.
 Al Quran : (13) Ar Ra’d : Ayat 28
(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram. (QS. 13:28)
                Saran bunda lagi, walau nampaknya klise, baik juga bila kamu sempatkan sholat malam dan bercakap cakap dengan ALLAH, lalu usahakan dalam satu hari itu, kamu membaca Alqur’an (tilawah) dan baca artinya.
                Ok fajar, sebaiknya kamu memikirkan dirimu dan ibadahmu dan kekuatan untuk menghadapi hal-hal yang tidak menyenangkan dalam hidupmu, seperti orangtua yang suka marah, ketidakadilan yang kau rasakan, karena semakin berumur memang semakin dewasa dan tentu saja akan semakin banyak masalah dan cobaan yang menimpa, dan bunda harap dengan berpegang pada ALLAH dan AlQur’an, serta banyak membaca hadist-hadist nabi, kamu bisa lebih kuat hadapi masalah apapun baik dari dalam rumah maupun luar rumah.
                Setelah kamu kuat dan tabah karena bantuan ALLAH, akibat pendekatan diri kamu kepada ALLAH,maka kamu sebaiknya mengingatkan ibu dengan bahasa yang halus dan perlahan-lahan saja, ada baiknya juga kamu printkan saja artikel bunda mengenai : “Jangan marah ibu.”
                Jangan marah dan mudah marah pada anakmu wahai para ibu, bagimu surga....(pesan ini kusampaikan untuk para ibu, diriku dan ibunda fajar yang soleh).
wassalammu’alaikum.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar