Kamis, 17 Juni 2010

Apakah Anak Saya Kurang Percaya Diri....

anak saya perempuan umur 6 thn...dia sebeneranya anak yang cukup lucu dan pintar...namun waktu saya hamil dia...hub suami dan saya kurang harmonis...sehingga saya melahirkan hubungan kami membaik...namun kadang2 perasaaan sakit hati saya suka terungkit2..sehingga kadang saya marah sama anak saya..karena wajahnya juga mirip sekali dengan ayahnya....anak saya sekarang kurang percaya diri dalam pergaulannya..tidak mudah akrab...dan cenderung pendiam disekolahnya..namun di rumah bertingkah sebaliknya...seperti ratu..yg harus dituruti keinginannya..dan sering bentak2..dan marah2 terhadap siapa saja...dan setiap hari dia aktivitasnya selain sekolah adalah menonton tv berjam2....saya bingung harus gimana..apakah bisa diperbaiki sikapnya..
Anisa moran



Jawaban

Wa’alaikumussalam Wr. Wb.
Bunda Anisa yang dirahmati Allah SWT, ……..Nuansa hati dan konsidi psikologis ibu hamil memang sangat mempengaruhi perasaan kejiwaan si jabang bayi dalam rahim. Karena itu, ibu hamil memang sebaiknya sangat dijaga perasaannya baik dari sang ibu sendiri maupun orang-orang terdekat si ibu hamil, seperti suami.
Kalau berdasarkan para pakar ilmu psikologi kedekatan antara sang ibu dengan bayinya adalah sangat luar biasa. Sehingga perasaan-perasaan yang dirasakan sang ibu seperti sedih, marah, takut, senang/bahagia turut dirasakan pula secara langsung oleh si jabang bayi.
Oleh karenanya para pakar menganjurkan untuk mengajak ngobrol si bayi, mendengarkannya kalimat-kalimat yang baik seperti membacakannya ayat-ayat suci Al-Qur’an, membelai/mengusap-usap perut dengan perasaan bahagia. Sehingga si bayi merasa diharapkan, disayangi dan dinanti-nantikan kehadirannya dengan penuh cinta, dan bayi pun merasa aman dan senang dengan kondisi tersebut.Tetapi apabila yang terjadi adalah sebaliknya maka yang terbaik adalah kembalikan semuanya kepada Allah SWT. Perbanyak istighfar dan meminta maaf kepada sang buah hati dengan tulus. Semoga dengan ketulusan bunda Allah Yang Maha Rahim mempermudah urusan dalam mendidik buah hati.
Adapun dari cerita bunda tersebut, saya simpulkan bahwa ananda mengalami gangguan tingkah laku, ditandai dengan munculnya beberapa gejala seperti marah-marah, membentak. Dan di sisi lain (di sekolah) ananda kurang PD (percaya diri) dalam bergaul dengan teman-temannya, cenderung pendiam…….
Bunda gangguan tingkah laku yang dialami ananda ada baiknya segera mendapatkan perhatian khusus dengan cara menjalin komunikasi lebih baik lagi dengan sekolah ananda terutama kepada guru kelasnya. Sehingga ananda di sekolahnya dapat perhatian khusus dari guru guna memperbaiki tingkah lakunya.
Di samping itu ada baiknya pula bunda menjalin kedekatan dengan ananda lebih dalam lagi dengan mengajarkan ananda mengatur rasa marahnya. Pendekatan perubahan tingkah laku dalam keluarga. Juga mengajak ananda mendiskusikan pemecahan masalah dan ketrampilan sosial. Atau bisa juga membuat aturan atau tata tertib bersama dengan ananda mengenai hal-hal apa saja yang boleh atau tidak boleh dilakukan.
Dan tak kalah pentingnya mengajak ananda mendapatkan bimbingan atau psikoterapi dari tenaga ahli. Seperti, Behaviour Therapy. Sehingga gangguan tingkah laku ananda dapat segera di atasi. Demikian jawaban saya bunda, semoga Allah Yang Maha Lembut senantiasa menjaga hati kita dan anak-anak untuk berakhlak baik. “Orang yang paling dekat tempat duduknya dengan aku di hari kiamat nanti adalah mereka yang berbudi (berakhlak) baik” (HR. Thabrani).
Wallahu a’lam bisshawab,
Namih Al Faisal, S.Pd

Tidak ada komentar:

Posting Komentar