Kamis, 24 Juni 2010

Berbagai Masalah Pada Anak

GANGGUAN KONSENTRASI

Gangguan konsentrasi bukan merupakan penyakit tetapi merupakan gejala atau suatu manifestasi penyimpangan perkembangan anak. Gangguan konsentrasi atau inatensi atau pemusatan perhatian yang kurang, dapat dilihat dari kegagalan seorang anak dalam memberikan perhatian secara utuh terhadap sesuatu. mudah sekali beralih perhatian dari satu hal ke hal yang lain. Kualitas penampilan gangguan konsentrasi bisa yang ringan hingga berat Kualitas konsentrasi atau pola perhatian anak terhadap suatu hal terbagi menjadi beberapa klasifikasi.

Kelompok yang paling berat adalah over exclusif dimana seorang anak hanya terfokus pada sesuatu yang menarik perhatiannya tanpa mempedulikan hal lain secara ekstrem. Misalnya pada bayi yang sedang memperhatikan kancing bajunya dan tidak mempedulikan rangsangan lain, pola ini disebut autis. Kelompok dengan derajat ringan terjadi fokus perhatian anak mudah teralihkan. Perhatian hanya mampu bertahan beberapa saat saja oleh suatu rangsangan lain yang lebih adekuat. Hal ini dinamakan kesulitan perhatian atau attention deficit hyperactivity disorder. Kondisi normal adalah pola yang paling baik karena anak mampu memperhatikan sesuatu dan mengalihkannya terhadap yang lain pada saat yang tepat tanpa kehilangan daya konsentrasi, pola ini merupakan pola normal perkembangan mental anak secara matang.

Rentang Atensi atau lamanya waktu yang digunakan anak untuk menekuni suatu kegiatan dapat diamati sesuai usia. Rata-rata rentang atensi adalah :
 usia 2 tahun selama 7 menit
usia 3 tahun selama  9 menit
 usia 4 tahun
selama 12 menit
usia 5 tahun selama  14 menit
Kemampuan memusatkan perhatian berbeda-beda. Makin berkembang anak makin mampu menseleksi stimulus yang ada dan makin mampu memusatkan perhatian. Meskipun gangguan konsentrasi ini juga dapat terus terjadi sampai usia dewasa.

Gangguan konsentrasi ini biasanya sudah dapat diamati pada usia bayi.

Tampak bayi sering berpindah-pindah perhatian pandangan matanya atau sering berganti mainan dalam waktu yang cepat.
Biasanya bayi tidak menyukai lingkungan suasana yang tidak luas seperti boks bayi yang kecil dan suasana di dalam kamar.
Anak lebih menyukai lingkungan yang lebih lapang seperti tempat tidur yang luas dan anak sering minta keluar rumah.
Pada anak yang lebih besar didapatkan gejala cepat bosan terhadap sesuatu aktifitas, tidak bisa belajar lama
Bila belajar harus dalam keadaan tenang atau biasanya saat tengah malam.
Sebaliknya biasanya bisa bertahan lama pada hal yang disukai seperti menonton televisi, baca komik atau main game.

Anak tampak sering terburu-buru sehingga mengakibatkan perilaku tidak mau antri, tidak teliti sehingga terjadi kesalahan dalam mengerjakan soal karena ketidak telitiannya. Sering kehilangan barang atau sering lupa. Nilai pelajaran naik turun drastis, nilai pelajaran tertentu baik tapi pelajaran lain buruk. Sulit menyelesaikan pelajaran sekolah dengan baik. Sering mengobrol dan mengganggu teman saat pelajaran karena sering tidak bisa mengikiuti pelajaran dengan baik. Meskipun pada umumnya penderita ganguan konsentrasi mempunyai kecerdasan yang cukup tinggi.

Penyebab kesulitan konsentrasi masih belum teruangkap secara jelas, karena banyak faktor yang mungkin dapat mempengaruhi. Gangguan neurologi atau Malfungsi organik otak berperanan sebagai penyebab. Gangguan neurofungsional tersebut adalah gangguan persepsi diantaranya adalah tidak bisa membedakan “figure” dan “latar belakang”, tidak mampu mengolah makna apa yang didengar atau dilihat sehingga anak tidak berminat, tidak memahami urutan perintah (minimun 3 perintah). Beberapa peneliti mengungkapkan faktor genetik ikut berpengaruh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar