Kamis, 17 Juni 2010

Bagaimana Mendidik Anak Manja Dan Pemalas

bagaimana mendidik anak yang manja, pemalas juga berani dg orang tua? padahal saya selalu menasehati namun semua tidak ada perubahan.
Irine Darma Martha Erina



Jawaban

Ibu Irine yang dirahmati Allah SWT.....
Setiap anak terlahir dalam kondisi fitrah. Orang tuanyalah yang akan mewarnainya demikianlah yang dikatakan oleh Rasulullah SAW. Mendidik anak memang tidaklah mudah ya... bunda. Terkadang kita sampai meneteskan air mata karenanya.
Anak yang manja, pemalas juga berani dengan orang tua memang sangatlah menyayat hati ibunda. Tetapi peluklah ia bunda, usaplah kepalanya dengan kasih sayang. Biarkan ananda merasakan kehangatan dan ketulusan cinta bunda sekaligus agar ia pun menyadari kepedihan hati bunda atas sikap buruknya tersebut.
Rangkullah ia, nasehatilah dengan menatap matanya dengan tatapan yang dalam dan penuh ketenangan. Kemudian ajaklah ananda untuk mengeluarkan semua keluh kesahnya. Tetaplah berkata dengan lemah lembut dan bersabarlah atas kekasaran sikapnya. Karena umumnya anak jika kita nasehati dengan suara keras apalagi dengan bentakan bukannya mendengarkan omongan kita tetapi malah semakin melawan.
Bunda yang shalihah.....
Cobalah ajak ananda membuat peraturan bersama, yang disepakati bersama antara ananda dan bunda. Buatlah konsekuensi dari peraturan tersebut dengan tetap memberi kepercayaan padanya. Kemudian ajak juga seluruh anggota keluarga untuk membantu ananda menjadi lebih mandiri dan rajin.
Caranya dengan mengajak dan melibatkan ananda pada acara beres-beres rumah, menyelesaikan tugas-tugas rumah tangga secara bergiliran dan lainnya. Lebih baik lagi jika bunda bekerja sama dengan pihak sekolah terutama wali kelas ananda untuk dapat melatih kemandirian dan tanggung jawab ananda. Sehingga ananda termotivasi untuk menjadi anak yang mandiri dan bertanggung jawab.
Untuk melatih kontrol emosi ananda ada baiknya bunda lebih sering mengajak ananda ke forum-forum ceramah agama, membacakan buku-buku tauladan dan sifat-sifat Rasulullah SAW dan para sahabat. Atau pun kisah-kisah orang-orang yang shalih. Insya Allah dengan demikian sedikit demi sedikit hati ananda akan terbuka juga.
Dan yang lebih penting lagi adalah dengan memohon bantuan Allah SWT untuk memberi kekuatan dan kesabaran agar bisa mendidik ananda menjadi anak yang mandiri dan shalih. Aamiin..................
Wallahu a'lam bisshawab
Namih Al Faisal, S.Pd.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar